IHSG menurun 0,27 persen pada pekan ini
19 Juni 2016 18:49 WIB
IHSG Ditutup Melemah Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/16. ()
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang pekan ini atau periode 13-17 Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 0,27 persen ke posisi 4,835.14 poin jika dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4,848.06 poin.
Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno di Jakarta, Minggu menyampaikan bahwa penurunan indeks BEI itu turut membuat rata-rata nilai transaksi harian BEI menurun 13,06 persen menjadi Rp4,99 triliun dari Rp5,74 triliun di akhir pekan lalu.
Meski demikian, lanjut dia, rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 9,14 persen, sedangkan rata-rata frekuensi harian mengalami perubahan 12,24 persen.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan bahwa salah satu faktor yang menekan indeks BEI yakni harga komoditas minyak mentah dunia yang kembali mengalami penurunan, situasi itu turut memberikan pengaruh terhadap pelaku pasar modal di dalam negeri.
Namun secara teknikal, lanjut dia, IHSG masih berada dalam area konsolidasi, pola pergerakan penguatannya masih cukup besar ditunjang oleh kembali diturunkannya suku bunga acuan (BI rate), serta masih berlanjutnya aliran dana asing ke pasar saham domestik.
BEI mencatat, di sepanjang tahun 2016 ini investor asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" senilai Rp6,65 triliun. Nilai beli bersih yang dicatatkan investor asing di pasar modal Indonesia itu melebihi capaian di akhir semester I tahun 2015 lalu yang sebesar Rp3,74 triliun.
Di sisi lain, William Surya mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup stabil juga terlihat menjadi salah satu faktor yang akan menunjang pola gerak IHSG ke depan berada di area positif.
Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno di Jakarta, Minggu menyampaikan bahwa penurunan indeks BEI itu turut membuat rata-rata nilai transaksi harian BEI menurun 13,06 persen menjadi Rp4,99 triliun dari Rp5,74 triliun di akhir pekan lalu.
Meski demikian, lanjut dia, rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 9,14 persen, sedangkan rata-rata frekuensi harian mengalami perubahan 12,24 persen.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan bahwa salah satu faktor yang menekan indeks BEI yakni harga komoditas minyak mentah dunia yang kembali mengalami penurunan, situasi itu turut memberikan pengaruh terhadap pelaku pasar modal di dalam negeri.
Namun secara teknikal, lanjut dia, IHSG masih berada dalam area konsolidasi, pola pergerakan penguatannya masih cukup besar ditunjang oleh kembali diturunkannya suku bunga acuan (BI rate), serta masih berlanjutnya aliran dana asing ke pasar saham domestik.
BEI mencatat, di sepanjang tahun 2016 ini investor asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" senilai Rp6,65 triliun. Nilai beli bersih yang dicatatkan investor asing di pasar modal Indonesia itu melebihi capaian di akhir semester I tahun 2015 lalu yang sebesar Rp3,74 triliun.
Di sisi lain, William Surya mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup stabil juga terlihat menjadi salah satu faktor yang akan menunjang pola gerak IHSG ke depan berada di area positif.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: