Euro 2016 - Prancis pulangkan 20 hooligan Rusia
19 Juni 2016 02:37 WIB
Pendukung tim nasional sepakbola Inggris mencoba untuk menghindari kekerasan saat mereka diserang oleh ratusan pendukung Rusia dalam Piala Eropa 2016 di Stade Velodrome, Marseille, Prancis, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB, 12/6/2016). (Reuters)
Marsielle (ANTARA News) - Sebanyak 20 suporter tim nasional Rusia, termasuk tokoh sayap kanan Alexander Shprygin, dibawa ke bandara Nice dari pusat tahanan untuk dipulangkan ke Moskow, Sabtu waktu Prancis.
20 suporter itu diusir dari Prancis akibat bentrok dengan suporter Inggris menjelang laga Euro 2016 antara Rusia dan Inggris di Marseille akhir pekan lalu.
Mereka yang diperintahkan untuk lekas meninggalkan negara itu didakwa mengganggu ketertiban publik dan diantar ke bandara menggunakan beberapa mobil van dari Marseille.
Para penyidik Prancis menyakini para hooligan Rusia yang terlibat dalam aksi kekerasan sudah menyiapkan keributan.
Meski demikian otoritas Prancis sulit mendakwa mereka atas tuduhan tertentu kendati polisi sudah memeriksa rekaman kerusuhan selama 200 jam.
20 orang itu adalah bagian kelompok yang terdiri dari 43 suporter yang ditahan kepolisian Prancis, termasuk Shprygin yang menjabat ketua persatuan suporter timnas Rusia sekaligus ajudan anggota parlemen kubu nasionalis Igor Lebedev.
Tiga orang dari kelompok itu akan dipenjara selama dua tahun terkait peran mereka dalam perkelahian jalanan dengan suporter Inggris di Marseille.
Sebanyak 35 orang yang kebanyakan suporter Inggris cedera dalam kerusuhan itu, termasuk dua orang yang masih dalam kondisi kritis namun stabil di rumah sakit, demikian AFP.
20 suporter itu diusir dari Prancis akibat bentrok dengan suporter Inggris menjelang laga Euro 2016 antara Rusia dan Inggris di Marseille akhir pekan lalu.
Mereka yang diperintahkan untuk lekas meninggalkan negara itu didakwa mengganggu ketertiban publik dan diantar ke bandara menggunakan beberapa mobil van dari Marseille.
Para penyidik Prancis menyakini para hooligan Rusia yang terlibat dalam aksi kekerasan sudah menyiapkan keributan.
Meski demikian otoritas Prancis sulit mendakwa mereka atas tuduhan tertentu kendati polisi sudah memeriksa rekaman kerusuhan selama 200 jam.
20 orang itu adalah bagian kelompok yang terdiri dari 43 suporter yang ditahan kepolisian Prancis, termasuk Shprygin yang menjabat ketua persatuan suporter timnas Rusia sekaligus ajudan anggota parlemen kubu nasionalis Igor Lebedev.
Tiga orang dari kelompok itu akan dipenjara selama dua tahun terkait peran mereka dalam perkelahian jalanan dengan suporter Inggris di Marseille.
Sebanyak 35 orang yang kebanyakan suporter Inggris cedera dalam kerusuhan itu, termasuk dua orang yang masih dalam kondisi kritis namun stabil di rumah sakit, demikian AFP.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: