Banyuwangi (ANTARA News) - Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar "ngabuburit" bersama buku dengan mengerahkan mobil perpustakaan keliling ke sejumlah lokasi berkumpulnya warga.

Kepala Badan Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Kabupaten Banyuwangi Riyanti Ananta di Banyuwangi, Sabtu mengatakan, selama Ramadhan ini pihaknya mengerahkan sejumlah mobil perpustakaan. keliling ke berbagai tempat keramaian secara bergiliran untuk mengajak masyarakat membaca sambil menunggu adzan maghrib.

"Tujuannya tentu untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Banyuwangi. Ini juga cara kami memberikan pilihan kegiatan mengisi liburan anak sekolah sembari mereka menunggu waktu berbuka puasa," ujarnya.

Ia menuturkan, setiap hari ada beberapa tempat yang dikunjungi oleh mobil keliling, mulai Pantai Grand Watudodol di Kecamatan Wongsorejo, Taman Makam Pahlawan Banyuwangi, Pantai Blimbingsari, dan sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) di berbagai kecamatan.

"Ada 13 tempat dan sudah terjadwal. Semuanya dimulai pukul 15.00 hingga Maghrib," imbuhnya.

Seperti yang terlihat di Taman Blambangan Banyuwangi, sejumlah pelajar langsung menyerbur mobil perpustakaan untuk meminjam buku. Salah satunya adalah Putra, siswa kelas 3 SMPN 2 Banyuwangi.

"Tadi jalan-jalan ke Taman Blambangan sambil nunggu buka. Daripada diam saja, mending baca buku," ujar Putra yang saat itu memegang buku tentang salah satu pahlawan Indonesia.

Selain di taman umum, perpustakaan keliling itu juga membuka layanan di objek wisata, seperti Pantai Blimbing Sari. "Lumayan yang membaca di sini, ada belasan anak. Biar ngabuburitnya tidak dihabiskan dengan nongkrong-nongkrong saja, tapi ada hal bermanfaat yang bisa didapat dengan membaca buku," tutur Rima, salah seorang petugas perpustakaan keliling.

Pemkab Banyuwangi terus berupaya meningkatkan sadar literasi kepada masyarakatnya. Pada akhir 2015, telah diterbitkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Perpustakaan.

Dalam perda tersebut tidak hanya mengatur adanya sudut-sudut baca di instansi-instansi pemerintahan, namun juga di bank, hotel, tempat rekreasi, rumah ibadah, lembaga pemasyarakat, mall dan berbagai fasilitas umum lainnya. Pemkab Banyuwangi juga mendorong adanya satu perpustakaan atau taman baca di setiap desa.

"Melalui program smart kampung, kami juga mendorong agar desa memiliki perpustakaan desa. Untuk perpustakaan desa yang telah ada, perpustakaan-perpustakaan desa direvitalisasi. Dibuat lebih nyaman agar masyarakat bisa betah membaca buku," kata Riyanti.

Dalam bulan Ramadhan ini Kantor Perpustakaan juga menggelar berbagai acara yang berupaya meningkatkan literasi warga, antara lain pameran buku, telling story kisah-kisah Islami dan bedah buku.

"Kami juga menggelar workshop pendayagunaan perpustakaan desa yang diikuti para aparat desa se-Banyuwangi. Semua kami pusatkan di halaman parkir Stadion Diponegoro Banyuwangi," ujar Riyanti.