Industri otomotif Indonesia siap produksi kendaraan beremisi Euro 4
17 Juni 2016 18:48 WIB
Pekerja memeriksa kondisi rakitan mobil sebelum di pasarkan di sebuah pabrik mobil di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/2/2015). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil pada tahun 2015 akan sama pada tahun sebelumnya yakni berkisar 1,2 juta unit hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ()
Jakarta (ANTARA News) - Industri otomotif Indonesia menyatakan siap memproduksi kendaraan dengan bahan bakar yang menghasilkan gas buang atau emisi dengan standar Euro 4, di mana mayoritas kendaraan saat ini menggunakan standar Euro 2.
"Kita siap, kita maunya sudah Euro 4. Memang membutuhkan waktu untuk penyesuaian," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, selama ini, produsen mobil yang berinvestasi di Indonesia harus membuat dua model kendaraan dengan standar emisi berbeda, yakni Euro 2 untuk pasar dalam negeri dan Euro 4 untuk ekspor.
Hal tersebut dinilai kurang efisien, sehingga Indonesia perlu merancang kebijakan untuk penggunaan standar emisi Euro 4.
Ia menambahkan, di Asia, hanya Indonesia, Myanmar dan Laos yang masih menggunakan Euro 2, yang dinilai sudah tertinggal dari segi standar emisi.
"Kita minta kebijakan kearah situ. Manfaatnya, dengan Euro 4 diharapkan polusi bisa turun banyak. Lalu terjadi efisiensi industri otomotif bisa lebih baik," ungkapnya.
"Kita siap, kita maunya sudah Euro 4. Memang membutuhkan waktu untuk penyesuaian," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, selama ini, produsen mobil yang berinvestasi di Indonesia harus membuat dua model kendaraan dengan standar emisi berbeda, yakni Euro 2 untuk pasar dalam negeri dan Euro 4 untuk ekspor.
Hal tersebut dinilai kurang efisien, sehingga Indonesia perlu merancang kebijakan untuk penggunaan standar emisi Euro 4.
Ia menambahkan, di Asia, hanya Indonesia, Myanmar dan Laos yang masih menggunakan Euro 2, yang dinilai sudah tertinggal dari segi standar emisi.
"Kita minta kebijakan kearah situ. Manfaatnya, dengan Euro 4 diharapkan polusi bisa turun banyak. Lalu terjadi efisiensi industri otomotif bisa lebih baik," ungkapnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: