New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mengakhiri penurunan beruntun lima hari pada Kamis (Jumat pagi WIB), meningkat meskipun ada kekhawatiran tentang keputusan Inggris pekan depan tentang apakah akan meninggalkan Uni Eropa atau tetap di kawasan itu.

Tetapi sentimen tetap gelisah karena jajak pendapat menunjukkan pemungutan suara ketat di Inggris pada 23 Juni.

"Kami jauh dari telah menghargakan dalam skenario terburuk," kata Kepala Strategi Pasar di Wunderlich Securities, Art Hogan, tentang pilihan Brexit.

Saham-saham Wall Street tampak menuju kerugian hari lain, tetapi mulai berbalik lebih tinggi sekitar tengah hari. Hogan mengatakan pembalikan naik tak terhindarkan setelah kerugian lima hari berturut-turut dan tidak mencerminkan peningkatan kepercayaan investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 92,93 poin (0,53 persen) menjadi ditutup pada 17.733,10. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 6,49 poin (0,31 persen) menjadi berakhir di 2.077,99, sementara indeks komposit Nasdaq menguat 9,98 poin (0,21 persen) menjadi 4.844,92.

Perusahaan-perusahaan besar yang membukukan keuntungan termasuk Merck yang naik 2,5 persen, General Electric naik 0,9 persen dan Microsoft naik 1,4 persen.

Sebagian besar saham yang terkait minyak bumi jatuh karena harga minyak lebih rendah, termasuk Marathon Oil turun 3,0 persen, Halliburton turun 1,8 persen dan Apache jatuh 2,8 persen.

Viacom naik 4,9 persen karena raksasa media itu mengganti lima direkturnya, termasuk pimpinan dan kepala eksekutif Philippe Dauman, semakin memperkuat kontrol Shari Redstone dalam pertempuran atas perusahaan yang menjalankan Paramount Pictures dan jaringan MTV serta Comedy Central.

American Airlines jatuh 4,4 persen menyusul penurunan peringkatnya dari Bank of America.