Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia menawarkan pesantren kilat sambil berlayar di Kapal Motor Dorolonda rute Tanjung Priok-Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) Rabu-Jumat (22-25/6).

Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni Akhmad Sujadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan pesantren kilat di Bulan Ramadhan ini diperuntukkan bagi anak usia 10-15 tahun.

"Ada beberapa program kegiatan pesantren sambil berlayar ini, di antaranya kelas membaca Alquran bersama Quran Leraning Center (QLC) Kids Fun Learning Quran," katanya.

Sujadi mengatakan para peserta akan diberikan pembelajaran cara membaca dan memahami Al Quran dibawah binaan langsung dari ustad dan dai dari QLC yang berpengalaman dan profesional.

Dia menambahkan selain para ustad dari QLC, kegIatan tersebut juga akan dimeriahkan oleh Dai kondang Rohdian Al Hadad (Dai sulap) dan Opik Latah (Dai Komedi) untuk membawa suasana belajar dan berlayar menyenangkan.

"Sehingga para peserta akan merasakan sensasi dan bergembira selama mengikuti kegiatan belajar sambil berlayar ini," katanya.

Sujadi mengatakan sebelum kegiatan belajar pemahaman Agama Islam melalui pesantren kilat ini, para siswa akan diperkenalkan mengenai perkapalan dengan diajak keliling ke berbagai bagian di atas kapal.

Rincian kegiatan tersebut, di antaranya berkenalan dan bertemu Nakhoda di Anjungan, tempat mengemudikan kapal merupakan peristiwa langka dan hanya dapat diikuti oleh peserta didik, kemudian perkenalan dengan para ABK di atas kapal.

"Suasana menyenangkan akan diterapkan dalam program kilat untuk pertamakalinya di Indonesia ini," katanya.

Sujadi mengungkapkan tujuan lain diadakannya kegiatan tersebut, yaitu memperkenalkan kapal laut yang masih terasa asing bagi penduduk di Pulau Jawa.

"Penduduk di Pulau terpadat di Indonesia ini lebih mengenal kendaraan darat, kereta api, bus, mobil pribadi dan pesawat terbang," katanya.

Dia menambahkan untuk bepergian dalam satu pulau Jawa dan antarpulau ada kapal laut yang bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam bertransportasi.

"Karena itu, hal ini perlu diperkenalkan melalui berbagai media dan kegiatan on board di atas kapal laut, salah satunya kegiatan menimba ilmu lewat pesantren kilat," katanya.