Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak delapan website baru siap menyemarakan dunia maya dengan tebaran pesan damai mengimbangi propaganda radikal yang ditebar melalui website tertentu.

Delapan website itu merupakan karya anak muda Jakarta dan sekitarnya peserta Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Jakarta 2016 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama tiga hari di Jakarta dan ditutup pada Kamis.

Kedelapan website damai itu adalah www.umat.dutadamai.id, www.gladiator.dutadamai.id, www.gema.dutadamai.id, www.redaksi.dutadamai.id, www.tunas.dutadamai.id, www.bunderan.dutadamai.id, www.ayo.dutadamai.id serta www.gerakan.dutadamai.id.

Kedelapan website ini akan bergabung dengan lima website damai hasil pelatihan di Medan dan lima website damai hasil pelatihan di Makassar menjadi bagian dari Pusat Media Damai (PMD) dalam menggaungkan perdamaian dan antiterorisme melalui dunia maya.

"BNPT sekarang tidak merasa sendiri lagi. Sudah ada teman-teman dari luar yaitu generasi muda yang mau bergabung dengan kami untuk mencegah paham radikalisme melalui dunia maya," ujar Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir saat menutup workshop.

Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya di Jakarta diikuti peserta 117 orang, dari Jakarta 82 orang, Bekasi lima orang, Bandung lima orang, Tangerang Selatan tiga orang, Bogor tiga orang, Depok dua orang, dan 17 orang PNS dan Honorer BNPT.

Mereka terdiri dari para blogger 52 orang, DKV 32 orang dan IT 16 orang. Peserta dibagi dalam delapan kelompok yang diisi masing-masing bidang.

Untuk tindak lanjut kegiatan ini, duta damai dunia maya akan terhubung dengan grup messengers antara PMD dan duta damai dalam rangka "sharing" informasi dan konten. Selain itu, komunikasi aktif akan terjalin demi menggaungkan perdamaian melalui dunia maya.

"Seperti disampaikan Kepala BNPT saat pembukaan, sasaran utama terorisme adalah generasi muda sehingga kami harus bisa menyampaikan pesan damai versi generasi muda. Itulah yang kami harapkan dari para duta damai," ujar Abdul Rahman Kadir.

Dengan kreativitas yang didemonstrasikan para duta damai, Abdul Rahman Kadir yakin pesan-pesan damai di dunia maya akan sampai ke generasi muda karena yang menyampaikan juga generasi muda. "Soalnya kalau sasarannya generasi muda, pasti tidak nyambung bila yang menyampaikan pesannya dari golongan tua," katanya.

Dia berharap apa yang sudah disampaikan dan diciptakan, baik itu tulisan, meme, gambar, karikatur dan sebagainya langkah awal, untuk menuju ke depan dan benar-benar menjadi duta damai.

"Saya yakin dengan penampilan delapan kelompok duta damai tadi, ke depan pasti akan lebih bagus lagi," katanya.

Abdul Rahman Kadir menambahkan, tahun ini Pelatihan Duta Damai Dunia Maya baru dilaksanakan di lima kota. Sebelum di Jakarta, telah digelar di Medan dan di Makassar, sedangkan dua kegiatan yang belum digelar akan dilaksanakan di Yogyakarta dan Kalimantan Timur.

"Harapannya tahun depan kami lanjutkan ke kota lain untuk membentuk duta damai di seluruh kota di Indonesia sehingga dari komunikasi sesama kelompok duta damai, saya yakin dunia maya akan semakin ramai konten perdamaian," katanya.