Presiden berharap Tito perbaiki kualitas penegakan hukum
16 Juni 2016 19:27 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Jubir Kepresidenan Johan Budi (ketiga kiri) memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/6/2016). Presiden Joko Widodo telah mengajukan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan segera memasuki masa pensiun.(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta Komjen Pol Tito Karnavian yang saat ini menjadi calon Kepala Kepolisian Negera Republik Indonesia dapat memperbaiki kualitas penegakan hukum.
"Saya berharap Komjen Pol Tito dapat tingkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat dan memperbaiki kualitas penegakan hukum," kata Kepala Negara usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola-Sudarto di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden menyebutkan tiga jenis pidana yang perlu mendapatkan atensi yakni narkoba, terorisme, dan korupsi.
"Saya yakin beliau punya kemampuan, cerdas dan punya kompetensi yang baik," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap DPR dapat segera memproses Tito sebagai calon Kapolri.
Dia mengatakan proses pencalonan Tito sudah sesuai dengan UU Nomor 22 tahun tentang Polri dan telah mendengar masukan dari Komisi Kepolisian Nasional, Polri dan masyarakat.
Tito saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelumnya dia pernah menjabat Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Alumni terbaik Akademi Kepolisian 1977 ini akan menggantikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 31 Juli 2016.
Tito yang belasan tahun berpengalaman dalam pemberantasan terorisme juga memiliki gelar akademik doktor dari Universitas Teknologi Nanyang di Singapura dan master dari Universitas Exeter di Inggris.
"Saya berharap Komjen Pol Tito dapat tingkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat dan memperbaiki kualitas penegakan hukum," kata Kepala Negara usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola-Sudarto di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden menyebutkan tiga jenis pidana yang perlu mendapatkan atensi yakni narkoba, terorisme, dan korupsi.
"Saya yakin beliau punya kemampuan, cerdas dan punya kompetensi yang baik," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap DPR dapat segera memproses Tito sebagai calon Kapolri.
Dia mengatakan proses pencalonan Tito sudah sesuai dengan UU Nomor 22 tahun tentang Polri dan telah mendengar masukan dari Komisi Kepolisian Nasional, Polri dan masyarakat.
Tito saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelumnya dia pernah menjabat Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Alumni terbaik Akademi Kepolisian 1977 ini akan menggantikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 31 Juli 2016.
Tito yang belasan tahun berpengalaman dalam pemberantasan terorisme juga memiliki gelar akademik doktor dari Universitas Teknologi Nanyang di Singapura dan master dari Universitas Exeter di Inggris.
Pewarta: Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: