Orlando (ANTARA News) – Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS) yang pernah bertugas di Afghanistan membantu menyelamatkan puluhan orang saat terjadi pembantaian di kelab malam gay di Florida karena ia bereaksi dengan tenang saat mendengar suara tembakan dahsyat.
Imran Yousuf (24) bertugas sebagai penjaga keamanan di kelab malam Pulse saat penembakan massal terparah sepanjang sejara AS terjadi Minggu dini hari.
"Saya mendengar tiga atau empat suara tembakan kaliber tinggi. Saya yakin bukan berasal dari pistol atau senjata lain," ujar dia seperti dikutip AFP.
Yousuf mengungkapkan para pengunjung kelab berdesak-desakkan berusaha menyelamatkan diri melalui lorong, namun tidak bisa kabur karena pintu dikunci.
"Suara tembakan terus terdengar. Saya hanya berteriak 'Buka pintu! Buka pintu!' Dan tidak satu pun orang beranjak karena mereka ketakutan," kenang dia.
"Jika kami tetap berada di sana, kami semua akan terbunuh… Saya melompat dan membuka gerendel pintu dan semua orang melarikan diri."
Yousuf mengungkapkan sekitar 60 hingga 70 orang berhasil melarikan diri melalui pintu itu.
49 orang tewas di kelab malam Pulse di Orlando setelah Omar Mateen melakukan penembakan massal selama tiga jam.
Motif penyerangan masih belum jelas, namun menurut sejumlah laporan, Mateen sering berkunjung ke Pulse dan menggunakan beberapa aplikasi kencan gay.
Imran Yousuf selamatkan puluhan pada pembantaian kelab gay Orlando
16 Juni 2016 11:40 WIB
Polisi forensik memeriksa lokasi penembakan massal di kelab malam gay Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Minggu (12/6/2016). (REUTERS/Jim Young/djo)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: