Bulog Sulteng turunkan harga jual bawang merah
16 Juni 2016 08:48 WIB
Seorang pegawai Bulog melakukan pengecekan kondisi bawang merah di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2016). (ANTARA FOTO/Jojon/pras/16.)
Palu (ANTARA News) - Perum Bulog Sulawesi Tengah telah menurunkan harga jual komoditi bawang merah menyusul harga di tingkat pengecer berangsur-angsur turun.
"Sejak beberapa hari lalu, harga bawang sudah kami turunkan," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf di Palu, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya harga bawang merah dijual Bulog melalui operasi pasar maupun pasar murah rata-rata Rp25.000/kg, kini turun menjadi Rp20.000/kg.
Maruf menjelaskan, pihaknya menurunkan harga penjualan komoditi itu karena harga di pasar-pasar tradisional di Palu sudah turun.
Sebelum Bulog menggelar operasi pasar, harga bawang merah di pasaran melonjak tajam hingga mencapai Rp50.000/kg. Namun setelah dilakukan operasi pasar dan pasar murah, harga berangsur turun dan kini sudah berada pada kisaran Rp30.000/kg.
"Makanya kami turunkan harga penjualan Rp20.000/kg," katanya.
Turunnya harga bawang membuat warga setiap hari menyerbu lokasi operasi pasar.
Dia mengaku setiap hari jumlah warga yang datang membeli berbagai komoditi strategis di lokasi operasi pasar Bulog semakin bertambah banyak.
Bahkan diperkirakan bukan hanya warga Palu, tetapi warga dari desa-desa di Kabupaten Sigi dan Donggala datang berbelanja kebutuhan Ramadhan.
Bulog Sulteng hingga kini sudah menjual sekitar 20-an ton bawang merah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya.
Ny Maria, seorang ibu rumah tangga menyatakan sangat senang atas kebijakan Bulog Sulteng yang menurunkan harga bawang merah.
"Ini tentu sangat membantu masyarakat, terutama warga menengah ke bawah," kata dia.
Menurut dia, pemerintah benar-benar membantu masyarakat dengan melakukan intervensi pasar menyusul naiknya berbagai kebutuhan menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Selainbawang merah dijual juga komoditi lain seperti gula pasir, minyak goreng dan beras. "Hanya saja gula pasir sudah beberapa hari ini tidak lagi dijual karena stok habis," kata Ny Maria.
Harga gula pasir dijual pada operasi pasar itu rata-rata Rp12.500/kg dan beras Rp9.100/kg.
"Sejak beberapa hari lalu, harga bawang sudah kami turunkan," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf di Palu, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya harga bawang merah dijual Bulog melalui operasi pasar maupun pasar murah rata-rata Rp25.000/kg, kini turun menjadi Rp20.000/kg.
Maruf menjelaskan, pihaknya menurunkan harga penjualan komoditi itu karena harga di pasar-pasar tradisional di Palu sudah turun.
Sebelum Bulog menggelar operasi pasar, harga bawang merah di pasaran melonjak tajam hingga mencapai Rp50.000/kg. Namun setelah dilakukan operasi pasar dan pasar murah, harga berangsur turun dan kini sudah berada pada kisaran Rp30.000/kg.
"Makanya kami turunkan harga penjualan Rp20.000/kg," katanya.
Turunnya harga bawang membuat warga setiap hari menyerbu lokasi operasi pasar.
Dia mengaku setiap hari jumlah warga yang datang membeli berbagai komoditi strategis di lokasi operasi pasar Bulog semakin bertambah banyak.
Bahkan diperkirakan bukan hanya warga Palu, tetapi warga dari desa-desa di Kabupaten Sigi dan Donggala datang berbelanja kebutuhan Ramadhan.
Bulog Sulteng hingga kini sudah menjual sekitar 20-an ton bawang merah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya.
Ny Maria, seorang ibu rumah tangga menyatakan sangat senang atas kebijakan Bulog Sulteng yang menurunkan harga bawang merah.
"Ini tentu sangat membantu masyarakat, terutama warga menengah ke bawah," kata dia.
Menurut dia, pemerintah benar-benar membantu masyarakat dengan melakukan intervensi pasar menyusul naiknya berbagai kebutuhan menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Selainbawang merah dijual juga komoditi lain seperti gula pasir, minyak goreng dan beras. "Hanya saja gula pasir sudah beberapa hari ini tidak lagi dijual karena stok habis," kata Ny Maria.
Harga gula pasir dijual pada operasi pasar itu rata-rata Rp12.500/kg dan beras Rp9.100/kg.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: