PPP dalami visi-misi Tito di uji kelayakan
15 Juni 2016 19:15 WIB
Dokumentasi--RDP Kepala BNPT. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/4). RDP tersebut membahas pelaksanaan tugas pokok, fungsi BNPT, kendala, hambatan yang dihadapi dan optimaliasi program deradikalisasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani, mengatakan partainya akan mendalami visi-misi calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR.
"Fraksi PPP akan melihat visi dan misinya. Saya pribadi akan melihat pendekatan Polri ke depan akan seperti apa kalau Pak Badrodin dalam uji kelayakan dan kepatutan bicara tentang keadilan restoratif," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan PPP akan melihat pendekatan Polri kedepan ketika dipimpin Tito seperti apa, karena hal itu penting untuk digaris bawahi.
Arsul mencontohkan ada yang menarik seperti pemberantasan terorisme berbasis sistem keadilan dan itu yang diharapkan partainya.
"Misalnya setelah ada UU Terorisme, terduga teroris tertangkap enam orang dan semuanya tewas," ujarnya.
Arsul menilai terkait Tito yang relatif muda di internal Kepolisian, hal itu bukan sebuah persoalan karena Polri itu organisasi yang sudah "well-settle".
Hal itu menurut dia, siapapun yang jadi kapolri terlepas dari angkatannya pasti akan diterima semua kalangan Polri.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan institusinya telah menerima surat Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri, selanjutnya akan segera ditindak lanjuti.
"DPR telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo meminta pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti," katanya di Jakarta, Rabu (14/6).
Dia menjelaskan, Kamis (16/6) Pimpinan DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan untuk membahas pencalonan Komjen Tito tersebut. Setelah itu menurut dia, akan dibawa ke Badan Musyawarah DPR untuk diagendakan dibahas dalam Rapat Paripurna.
"Fraksi PPP akan melihat visi dan misinya. Saya pribadi akan melihat pendekatan Polri ke depan akan seperti apa kalau Pak Badrodin dalam uji kelayakan dan kepatutan bicara tentang keadilan restoratif," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan PPP akan melihat pendekatan Polri kedepan ketika dipimpin Tito seperti apa, karena hal itu penting untuk digaris bawahi.
Arsul mencontohkan ada yang menarik seperti pemberantasan terorisme berbasis sistem keadilan dan itu yang diharapkan partainya.
"Misalnya setelah ada UU Terorisme, terduga teroris tertangkap enam orang dan semuanya tewas," ujarnya.
Arsul menilai terkait Tito yang relatif muda di internal Kepolisian, hal itu bukan sebuah persoalan karena Polri itu organisasi yang sudah "well-settle".
Hal itu menurut dia, siapapun yang jadi kapolri terlepas dari angkatannya pasti akan diterima semua kalangan Polri.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan institusinya telah menerima surat Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri, selanjutnya akan segera ditindak lanjuti.
"DPR telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo meminta pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti," katanya di Jakarta, Rabu (14/6).
Dia menjelaskan, Kamis (16/6) Pimpinan DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan untuk membahas pencalonan Komjen Tito tersebut. Setelah itu menurut dia, akan dibawa ke Badan Musyawarah DPR untuk diagendakan dibahas dalam Rapat Paripurna.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: