Lausanne (ANTARA News) - Petenis Rusia Maria Sharapova mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS) atas sanksi doping dua tahun yang dijatuhkan kepadanya, kata CAS pada Selasa (14/6).

Sharapova (29) kedapatan positif mengonsumsi obat kontroversial meldonium saat tes doping Australian Open pada Januari.

Larangan tersebut, yang diumumkan Federasi Tenis Internasional pekan lalu, terhitung sejak 26 Januari tahun ini, ketika dia kedapatan positif telah mengonsumsi zat terlarang itu.

“Dalam pengajuan bandingnya kepada CAS, Sharapova meminta pencabutan keputusan Pengadilan yang menjatuhkan sanksi skors selama dua tahun karena pelanggaran aturan antidoping,” kata CAS dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa sebuah keputusan akan diambil pada 18 Juli paling lambat.

“Sharapova meminta periode skorsnya harus dicabut, atau sebagai alternatif, dikurangi.”

Jika permohonan bandingnya tidak diterima, juara lima kali Grand Slam tersebut bakal absen di Olimpiade Rio pada Agustus, sementara Grand Slam yang bisa dia ikuti paling dekat adalah French Open pada 2018.

Sharapova mengecam sanksi tersebut “terlalu berat dan tidak adil” dalam sebuah pernyataan di laman Facebook miliknya.

“Sementara pengadilan menyimpulkan dengan benar bahwa saya tidak sengaja melanggar aturan antidoping, maka saya tidak bisa menerima penangguhan dua tahun yang berat dan tidak adil,” kata Sharapova seperti dikutip AFP.

Meldonium ditambahkan ke dalam daftar anti doping dunia atau WADA pada 1 Januari. Sharapova mengatakan dirinya mengkonsumsi meldonium selama 10 tahun untuk mengobati penyakitnya, masalah jantung dan kekurangan magnesium.