Gigi makin sensitif saat puasa
14 Juni 2016 20:51 WIB
Ilustrasi--Belajar Sehat Sejak Dini. Sejumlah pelajar SD belajar menggosok gigi dengan baik dan benar di halaman SD Negeri Sukakarya 2, Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (29/9/2015). Kegiatan yang digelar Mahasiswa Profesi Ners STIKES Sukabumi ini bertujuan agar para pelajar bisa mengenal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini. (ANTARA FOTO/Budiyanto)
Jakarta (ANTARA News) - Gigi menjadi semakin sensitif saat berpuasa akibat kurangnya produksi air liur yang menyebabkan rongga mulut mengering.
"Karena saat puasa tidak ada aktivitas mengunyah dan minum jadi produksi liur berkurang," jelas drg. Sabai Asmaraghrya dalam acara peluncuran mouthwash Sensodyne di Jakarta, Selasa.
Sabai mengemukakan ketika rongga mulut mengering otomatis membuat perlindungan gigi berkurang sehingga gigi menjadi lebih sensitif.
Ia menambahkan gigi sensitif membawa dampak emosional dan sosial bagi penderitanya.
"Lagi sakit, emosi jadi terbawa, mood rusak, malas berinteraksi dengan orang sekitar," katanya.
Gigi sensitif adalah kondisi di mana gigi terasa ngilu tajam ketika terkena rangsangan asam, manis, panas atau dingin.
Berbeda dengan sakit gigi yang ngilunya terus terasa selama belum diobati, sedangkan ngilu gigi sensitif hanya berdurasi pendek.
"Gigi sensitif terjadi karena permukaan lapisan terluar gigi menipis, sehingga bagian dentin terekspos.
Di dentin ada yang berhubungan dengan ujung saraf," Sabai menjelaskan penyebab gigi sensitif.
Bila memiliki gigi sensitif, ia menyarankan untuk berkonsultasi pada dokter gigi mengenai teknik penyikatan gigi yang baik dan benar.
Selain itu, gunakan bulu sikat gigi yang lembut. Kemudian, jangan menyikat gigi terlalu kuat dengan tekanan berlebihan. Gunakan juga pasta gigi dan mouthwash bebas alkohol untuk pemilik gigi sensitif.
"Karena saat puasa tidak ada aktivitas mengunyah dan minum jadi produksi liur berkurang," jelas drg. Sabai Asmaraghrya dalam acara peluncuran mouthwash Sensodyne di Jakarta, Selasa.
Sabai mengemukakan ketika rongga mulut mengering otomatis membuat perlindungan gigi berkurang sehingga gigi menjadi lebih sensitif.
Ia menambahkan gigi sensitif membawa dampak emosional dan sosial bagi penderitanya.
"Lagi sakit, emosi jadi terbawa, mood rusak, malas berinteraksi dengan orang sekitar," katanya.
Gigi sensitif adalah kondisi di mana gigi terasa ngilu tajam ketika terkena rangsangan asam, manis, panas atau dingin.
Berbeda dengan sakit gigi yang ngilunya terus terasa selama belum diobati, sedangkan ngilu gigi sensitif hanya berdurasi pendek.
"Gigi sensitif terjadi karena permukaan lapisan terluar gigi menipis, sehingga bagian dentin terekspos.
Di dentin ada yang berhubungan dengan ujung saraf," Sabai menjelaskan penyebab gigi sensitif.
Bila memiliki gigi sensitif, ia menyarankan untuk berkonsultasi pada dokter gigi mengenai teknik penyikatan gigi yang baik dan benar.
Selain itu, gunakan bulu sikat gigi yang lembut. Kemudian, jangan menyikat gigi terlalu kuat dengan tekanan berlebihan. Gunakan juga pasta gigi dan mouthwash bebas alkohol untuk pemilik gigi sensitif.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: