Kemenperin pacu penumbuhan IKM mode muslim
14 Juni 2016 14:24 WIB
Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah saat membuka Pameran Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (Ipemi) di Plasa Industri Kemenperin Jakarta, Selasa. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memacu penumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) mode muslim, karena masih menjadi salah satu andalan untuk mengangkat citra Nusantara di mata dunia, termasuk melalui fesyen muslim.
Demikian disampaikan Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Pameran Produk Unggulan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
“Dari 750 ribu industri kecil dan menengah (IKM) sandang yang ada di Indonesia, 30 persennya merupakan industri fesyen muslim,” kata Euis.
Untuk itu, Kemenperin terus memacu penumbuhan wirausaha baru IKM mode muslim sampai ke pelosok daerah.
Upaya yang telah dilakukan, antara lain melalui program bimbingan teknik, dampingan tenaga ahli, serta bantuan mesin dan peralatan.
“Dengan demikian, kami berharap seluruh wanita yaitu Muslimah Indonesia di Nusantara dapat mengambil kesempatan untuk wirausaha agar dapat menjadi bagian dalam peningkatan kesejahteraan bagi keluarga maupun lingkungan sekitar,” tutur Euis.
Jika hal tersebut berjalan seiringan, bukan tidak mungkin pelaku IKM mode muslim akan terangkat ekonominya sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia karena busana muslim mampu menggebrak tren mode dunia dengan berbagai macam modenya.
“Kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam. Hal ini menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim di ranah global,” paparnya. Bahkan, tidak hanya di dunia Islam, pertumbuhan pasar busana muslim juga telah menyebarluas ke Eropa.
Demikian disampaikan Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Pameran Produk Unggulan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
“Dari 750 ribu industri kecil dan menengah (IKM) sandang yang ada di Indonesia, 30 persennya merupakan industri fesyen muslim,” kata Euis.
Untuk itu, Kemenperin terus memacu penumbuhan wirausaha baru IKM mode muslim sampai ke pelosok daerah.
Upaya yang telah dilakukan, antara lain melalui program bimbingan teknik, dampingan tenaga ahli, serta bantuan mesin dan peralatan.
“Dengan demikian, kami berharap seluruh wanita yaitu Muslimah Indonesia di Nusantara dapat mengambil kesempatan untuk wirausaha agar dapat menjadi bagian dalam peningkatan kesejahteraan bagi keluarga maupun lingkungan sekitar,” tutur Euis.
Jika hal tersebut berjalan seiringan, bukan tidak mungkin pelaku IKM mode muslim akan terangkat ekonominya sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia karena busana muslim mampu menggebrak tren mode dunia dengan berbagai macam modenya.
“Kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam. Hal ini menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim di ranah global,” paparnya. Bahkan, tidak hanya di dunia Islam, pertumbuhan pasar busana muslim juga telah menyebarluas ke Eropa.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: