Rio sempat tempel pebalap empat pembalap depannya
13 Juni 2016 19:21 WIB
Tunggangan pebalap Tim Balap Manor, Rio Haryanto, tengah berhenti di pit-stop pada sesi latihan kedua ajang Formula Satu seri GP Spanyol di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Jumat (13/5/2016). (twitter.com/ManorRacing)
Semarang (ANTARA News) - Pembalap nasional yang tergabung dalam tim Manor Racing Rio Haryanto sempat menempel empat pebalap yang ada di depannya saat tampil pada race ketujuh lomba balap mobil Formula Satu (F1) di Sirkuit Gilles-Villeneuve Kanada, Minggu waktu setempat.
"Bagian pertama dari perlombaan berjalan dengan baik," kata Rio Haryanto seperti disampaikan Media Relations Cep Goldia dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Menurut pebalap asal Solo, Jateng, tersebut, dirinya menempel rekan setim Pascal Wehrlein dan dan juga dengan Jolyon Palmer (Renault) dan Kevin Magnussen (Renault).
"Pada pit stop pertama, saya berharap dapat bergabung kembali ke balapan dan bertarung dengan Marcus Ericsson (Sauber) tapi kami menemui masalah yang memperlamban pit stop dan saya harus kembali ke trek di belakang Felipe Nasr (Sauber)," katanya.
Ia mengatakan, untuk sebagian besar balapan, dirinya terus mengejar Nasr tapi dengan adanya bendera-bendera biru, setiap semakin mendekatinya, dirinya harus mundur ke belakang lagi.
"Kami mencoba strategi jangka panjang untuk stint terakhir dan mendapat jarak tempuh lebih pendek pada set terakhir ban Soft tapi tidak ada yang bisa kami lakukan lagi. Di sisi positifnya, kedua mobil kembali mencapai finis dan saya berharap kami bisa membawa hal-hal yang positif ke Baku minggu depan," kata pebalap berusia 23 tahun itu.
Pada race ketujuh di Kanada tersebut, Rio Haryanto menempati posisi ke-19 dengan catatan waktu 1:18.658, sedangkan rekan satu timnya pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 1:18.282.
Sementara itu Pascal Wehrlein mengatakan, dirinya mendapat awal yang baik dan melampau Jolyon Palmer dan menahan kedua Sauber di belakangnya sebelem pot stop pertama meskipin dirinya sempat mengalami beberapa kerusakan pada lantai mobil ketika tiba di grid sehingga harus kehilangan waktu.
"Pada saat kami mencapai pit stop terakhir, saya kesulitan dengan ban dan yang memungkinkan Ericsson untuk menyalip. Saya masih bisa finis di depan Nasr, yang tentunya positif, meskipun mengecewakan tidak dapat menahan keduanya. Saya tak sabar untuk Baku di mana kami mudah-mudahan akan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan lebih banyak perbaikan kami," katanya.
Direktur Balap Manor Racing Dave Ryan mengatakan, pada awalnya dirinya berharap bisa menyaingi duo Sauber pada hari ini dan itu memang terjadi meskipun Pascal sendiri sempat kesulitan karena adanya keruskan lantai mobil saat tiba di grid.
Kondisi ini, kata dia, tentunya berakibat hilangnya sedikit waktu lap sehingga menahan Ericsson selama mungkin dan sampai terakhir mampu mengungguli Felipe Nasr dan tentunya itu sangat bagus.
Untuk Rio, kata dia, dirinya juga sedikit mengecewakan dia dengan pit stop pertama yang lamban, yang memaksanya mundur ke belakang dan tanpa kejadian itu, ia bisa finis di depan Nasr.
"Meskipun semua itu mengecewakan, di sisi positif kami senang melihat peningkatan relatif terhadap Sauber," katanya.
"Bagian pertama dari perlombaan berjalan dengan baik," kata Rio Haryanto seperti disampaikan Media Relations Cep Goldia dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Menurut pebalap asal Solo, Jateng, tersebut, dirinya menempel rekan setim Pascal Wehrlein dan dan juga dengan Jolyon Palmer (Renault) dan Kevin Magnussen (Renault).
"Pada pit stop pertama, saya berharap dapat bergabung kembali ke balapan dan bertarung dengan Marcus Ericsson (Sauber) tapi kami menemui masalah yang memperlamban pit stop dan saya harus kembali ke trek di belakang Felipe Nasr (Sauber)," katanya.
Ia mengatakan, untuk sebagian besar balapan, dirinya terus mengejar Nasr tapi dengan adanya bendera-bendera biru, setiap semakin mendekatinya, dirinya harus mundur ke belakang lagi.
"Kami mencoba strategi jangka panjang untuk stint terakhir dan mendapat jarak tempuh lebih pendek pada set terakhir ban Soft tapi tidak ada yang bisa kami lakukan lagi. Di sisi positifnya, kedua mobil kembali mencapai finis dan saya berharap kami bisa membawa hal-hal yang positif ke Baku minggu depan," kata pebalap berusia 23 tahun itu.
Pada race ketujuh di Kanada tersebut, Rio Haryanto menempati posisi ke-19 dengan catatan waktu 1:18.658, sedangkan rekan satu timnya pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 1:18.282.
Sementara itu Pascal Wehrlein mengatakan, dirinya mendapat awal yang baik dan melampau Jolyon Palmer dan menahan kedua Sauber di belakangnya sebelem pot stop pertama meskipin dirinya sempat mengalami beberapa kerusakan pada lantai mobil ketika tiba di grid sehingga harus kehilangan waktu.
"Pada saat kami mencapai pit stop terakhir, saya kesulitan dengan ban dan yang memungkinkan Ericsson untuk menyalip. Saya masih bisa finis di depan Nasr, yang tentunya positif, meskipun mengecewakan tidak dapat menahan keduanya. Saya tak sabar untuk Baku di mana kami mudah-mudahan akan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan lebih banyak perbaikan kami," katanya.
Direktur Balap Manor Racing Dave Ryan mengatakan, pada awalnya dirinya berharap bisa menyaingi duo Sauber pada hari ini dan itu memang terjadi meskipun Pascal sendiri sempat kesulitan karena adanya keruskan lantai mobil saat tiba di grid.
Kondisi ini, kata dia, tentunya berakibat hilangnya sedikit waktu lap sehingga menahan Ericsson selama mungkin dan sampai terakhir mampu mengungguli Felipe Nasr dan tentunya itu sangat bagus.
Untuk Rio, kata dia, dirinya juga sedikit mengecewakan dia dengan pit stop pertama yang lamban, yang memaksanya mundur ke belakang dan tanpa kejadian itu, ia bisa finis di depan Nasr.
"Meskipun semua itu mengecewakan, di sisi positif kami senang melihat peningkatan relatif terhadap Sauber," katanya.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: