Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo telah mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Bali guna meninjau pembangunan dan pengoperasian sejumlah pembangkit tenaga listrik.

Pantauan Antara di Jakarta Sabtu petang, Presiden dan rombongan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada sekitar pukul 19.40 WIB.

Presiden beserta rombongan telah terbang selama sekitar 1,5 jam dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali usai melepas pawai budaya sebagai tanda dimulainya Pesta Kesenian Bali (PKB) di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar.

Dalam acara tersebut Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyaksikan sejumlah tari-tarian dan kesenian dari seluruh kabupaten dan kota serta konsulat negara-negara sahabat yang berada di Pulau Dewata.

Selain itu, pada Sabtu siang Presiden meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDGU) Pesanggaran di Denpasar.

Jokowi telah meresmikan pengoperasian konversi dari sumber tenaga dari diesel ke gas (Mini LNG) yang dapat menghemat biaya operasi hingga Rp60 miliar per tahun dan menghemat penggunaan BBM sebesar Rp4 miliar per hari.

Presiden yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said serta Direktur Utama PLN Sofyan Basir juga meninjau kapal penyimpan LNG di Pelabuhan Benoa.

Kapal tersebut dibuat oleh sejumlah insinyur asal Indonesia dan dikerjakan bersama oleh Pelindo, PLN dan Pertamina.

Pada Sabtu pagi, Presiden juga berkunjung ke Mataram untuk meresmikan pembangunan PLTGU Jeranjang Unit 2 di Desa Kebon Ayu, Lombok, yang diharapkan dapat menambah suplai listrik 2 x 25 Megawatt.

Presiden meminta agar pengerjaan proyek tersebut diselesaikan sebelum acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang akan diselenggarakan di Lombok pada akhir Juli 2016. Sebelumnya, target pengoperasian PLTGU Jeranjang Unit 2 direncanakan pada Agustus 2016.

Untuk mencapai target penyediaan listrik 35.000 Megawatt, pemerintah terus meresmikan pembangunan sejumlah pembangkit listrik di beberapa kawasan di Indonesia diantaranya di Pulau Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi.

Jokowi pada 1 Juni 2016 juga telah meresmikan beberapa pembangkit listrik di kawasan Sumatera antara lain di Provinsi Bangka Belitung 30 MW, "Mobile Power Plant" (MPP) Bangka 2x25 MW, MPP Belitung 1x25 MW, MPP Paya Pasir Medan 3x25 MW, MPP Nias 1x25 MW, MPP Aur Duri Riau 3x 25 MW, MPP Tarahan Lampung 4x25 MW serta Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Lhokseumawe yang berkapasitas 184 MW.

Kemudian pada 2 Juni 2016, pemerintah juga meresmikan pembangunan MPP Kalimantan Barat berkapasitas 4 x 25 MW.

Lalu pada 3 Juni 2016, Presiden meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 4x25 MW untuk menambah pasokan listrik di kawasan Pulau Sulawesi.