Mataram, NTB (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta kepada pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Unit 2 Jeranjang di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyelesaikan proyek selesai sebelum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional di Lombok akhir bulan depan.
"Tadi saya menanyakan ke pak dirut (PLN) katanya kira-kira Insya Allah Agustus akan selesai tapi karena di NTB nanti akan ada MTQ, kalau bisa diusahakan sebelum MTQ itu bisa dirampungkan," kata Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan pembangunan PLTGU Jeranjang di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Menurut Jokowi, pembangunan PLTGU ini demi menambah suplai listrik ke masyarakat dan industri.
Presiden mengatakan pembangunan PLTGU Jeranjang Unit 2 sudah dimulai sejak empat bulan lalu. PT GE Operation Indonesia selaku pembangun, akan menerima mesin pembangkit yang dikirim dari Singapura pada Juni 2016.
"Saya lebih baik datang pada saat proyek sudah berjalan sehingga bisa memastikan kapan proyek ini selesai," kata Jokowi.
Menurut Presiden, dengan tersedianya listrik di daerah maka diharapkan membangun ekonomi masyarakat kecil dan membantu pendidikan anak Indonesia.
Pembangkit bertenaga gas di Jeranjang yang berkapasitas 2 x 25 Megawatt akan menggunakan bahan bakar minyak hingga pada 2018 dan selanjutnya akan menggunakan LNG.
Menurut rencana kontraktor utama PLTGU Jeranjang, PT GE Operation Indonesia, mesin pembangkit listrik akan tiba di Lombok pada 23 Juni 2016.
Pembangunan fasilitas PLTGU ditargetkan rampung pertengahan Agustus 2016 untuk beroperasi akhir bulan itu. Seluruh nilai kontrak amandemen proyek PLTGU Jeranjang itu bernilai Rp265,7 miliar.
PLTGU 2 x 25 Megawatt itu akan menambah kapasitas listrik dari PLTU Jeranjang sebelumnya yang menggunakan tenaga uap dari batu bara.
Presiden minta PLTGU Jeranjang selesai sebelum MTQ
11 Juni 2016 10:23 WIB
Beberapa hari lalu Presiden Joko Widodo juga meresmikan PLTG Paguat berkapasitas 100 MW di Gorontalo. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: