Harimau masuk perangkap diduga pernah melukai sapi
10 Juni 2016 22:28 WIB
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berendam di air yang ada di sekitar kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jateng, Kamis (27/2/14). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Painan, Sumbar (ANTARA News) - Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang masuk perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) di Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat, diduga melukai sapi milik warga setempat beberapa pekan sebelumnya.
Kepala Kampung Sungai Liku Atas, Kecamatan Ranah Pesisir, Juprianto di Painan mengatakan lebih dua pekan yang lalu seekor sapi milik warga setempat dilukai oleh harimau dan pihaknya menduga harimau itu yang melukainya.
"Itu cuma dugaan kami namun yang pasti sapi milik warga kami dilukai oleh harimau," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, BKSDA Sumbar, Surajiya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan perangkap telah dipasang selama sembilan hari dan pemasangannya dilakukan usai menerima informasi adanya harimau yang melukai sapi di daerah tersebut.
"Setelah informasi itu valid kami langsung menurunkan tim guna memasang perangkap, saat ini kami menuju lokasi untuk mengevakuasinya," katanya.
Terjeratnya Harimau Sumatera diketahui oleh warga yang hendak ke ladang, tidak lama informasi tersebut menyebar dan puluhan warga langsung menuju lokasi.
Karena lokasi yang sulit dijangkau banyak warga yang mengurungkan niat namun ada beberapa warga yang sampai ke lokasi dan mengambil foto harimau yang masuk perangkap.
Hingga Jumat malam informasi tersebut menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat baik secara langsung maupun di media sosial.
Sebelumnya hal berbeda dialami seekor Harimau Sumatera di Kawasan Perbukitan Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, hewan itu terjerat dibagian kakinya oleh warga yang akan menjerat babi.
Harimau malang itu diperkirakan terjerat pada Selasa (24/5) dan baru bisa dilepaskan pada Jumat (28/5) dan segera direhabilitasi di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi.
Kepala Kampung Sungai Liku Atas, Kecamatan Ranah Pesisir, Juprianto di Painan mengatakan lebih dua pekan yang lalu seekor sapi milik warga setempat dilukai oleh harimau dan pihaknya menduga harimau itu yang melukainya.
"Itu cuma dugaan kami namun yang pasti sapi milik warga kami dilukai oleh harimau," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, BKSDA Sumbar, Surajiya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan perangkap telah dipasang selama sembilan hari dan pemasangannya dilakukan usai menerima informasi adanya harimau yang melukai sapi di daerah tersebut.
"Setelah informasi itu valid kami langsung menurunkan tim guna memasang perangkap, saat ini kami menuju lokasi untuk mengevakuasinya," katanya.
Terjeratnya Harimau Sumatera diketahui oleh warga yang hendak ke ladang, tidak lama informasi tersebut menyebar dan puluhan warga langsung menuju lokasi.
Karena lokasi yang sulit dijangkau banyak warga yang mengurungkan niat namun ada beberapa warga yang sampai ke lokasi dan mengambil foto harimau yang masuk perangkap.
Hingga Jumat malam informasi tersebut menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat baik secara langsung maupun di media sosial.
Sebelumnya hal berbeda dialami seekor Harimau Sumatera di Kawasan Perbukitan Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, hewan itu terjerat dibagian kakinya oleh warga yang akan menjerat babi.
Harimau malang itu diperkirakan terjerat pada Selasa (24/5) dan baru bisa dilepaskan pada Jumat (28/5) dan segera direhabilitasi di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: