Korban banjir di Mukomuko kembali ke rumah
10 Juni 2016 22:17 WIB
ilustrasi Sejumlah warga melintasi banjir rob di Muarareja, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2016). Ratusan rumah warga terutama kampung nelayan di daerah pantai utara terendam banjir rob mencapai tinggi 30 sentimeter sehingga mengganggu aktivitas warga. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Mukomuko (ANTARA News) - Sedikitnya tujuh keluarga warga Pantai Indah Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang mengungsi akibat banjir rob atau pasang air laut melanda wilayah itu pada Kamis (9/6) telah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Air sudah mulai surut. Sebanyak tujuh keluarga yang pada Kamis (9/6) siang hingga malam mengungsi di rumah keluarganya, saat ini telah kembali ke rumahnya masing-masing," kata warga Pantai Indah Mukomuko (PIM) Kelurahan Koto Jaya, Dedi, di Mukomuko, Jumat.
Banjir rob atau pasang air laut yang naik ke daratan mengenangi sedikitnya 40 rumah warga Pantai Indah Mukomuko pada Kamis (9/6) siang.
Ia mengatakan, sekitar tujuh keluarga itu mengungsi ke rumah keluarganya yang berada jauh dari pinggir pantai karena kondisi bagian bawah rumahnya tergenang air laut.
"Tidak ada warga yang sanggup bertahan dalam rumah dengan kondisi air laut mengenangi seluruh bagian lantai rumah mereka," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pun air laut masih mengenangi bagian lantai rumah warga setempat, tetapi genangan air tidak setinggi saat pasang air laut naik ke daratan.
Warga Pantai Indah Mukomuko lainnya Yuliasman mengungkapkan ombak besar yang melanda perairan laut di wilayah itu sejak Kamis (9/6) siang membuat pasang air laut naik sejauh 50 meter dan mengenangi rumah warga.
Menurutnya, banjir rob tersebut merupakan imbas dari ombak besar yang tidak hanya melanda perairan laut di wilayah itu tetapi juga wilayah di Kota Bengkulu.
"Saat ini sedang musim banjir rob. Tidak hanya melanda wilayah ini, termasuk wilayah lain di Kota Bengkulu," ujarnya lagi.
Karena genangan air laut itu setinggi mata kaki orang dewasa, katanya, sehingga tidak ada kerugian materi akibat peristiwa tersebut.
"Air sudah mulai surut. Sebanyak tujuh keluarga yang pada Kamis (9/6) siang hingga malam mengungsi di rumah keluarganya, saat ini telah kembali ke rumahnya masing-masing," kata warga Pantai Indah Mukomuko (PIM) Kelurahan Koto Jaya, Dedi, di Mukomuko, Jumat.
Banjir rob atau pasang air laut yang naik ke daratan mengenangi sedikitnya 40 rumah warga Pantai Indah Mukomuko pada Kamis (9/6) siang.
Ia mengatakan, sekitar tujuh keluarga itu mengungsi ke rumah keluarganya yang berada jauh dari pinggir pantai karena kondisi bagian bawah rumahnya tergenang air laut.
"Tidak ada warga yang sanggup bertahan dalam rumah dengan kondisi air laut mengenangi seluruh bagian lantai rumah mereka," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pun air laut masih mengenangi bagian lantai rumah warga setempat, tetapi genangan air tidak setinggi saat pasang air laut naik ke daratan.
Warga Pantai Indah Mukomuko lainnya Yuliasman mengungkapkan ombak besar yang melanda perairan laut di wilayah itu sejak Kamis (9/6) siang membuat pasang air laut naik sejauh 50 meter dan mengenangi rumah warga.
Menurutnya, banjir rob tersebut merupakan imbas dari ombak besar yang tidak hanya melanda perairan laut di wilayah itu tetapi juga wilayah di Kota Bengkulu.
"Saat ini sedang musim banjir rob. Tidak hanya melanda wilayah ini, termasuk wilayah lain di Kota Bengkulu," ujarnya lagi.
Karena genangan air laut itu setinggi mata kaki orang dewasa, katanya, sehingga tidak ada kerugian materi akibat peristiwa tersebut.
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: