Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar akan memutuskan mendukung atau tidak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

"Keputusan rapimnas didasarkan hasil musyawarah daerah Partai Golkar DKI Jakarta. Keputusan musda itu yang akan menjadi acuan untuk disahkan di rapimnas," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Partai Golkar masih memproses dan tidak terburu-buru membuat keputusan, sehingga enunggu masukan dari hasil musda Partai Golkar DKI Jakarta sebagai bahan pertimbangan.

Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu II Partai Golkar, Roem Kono sebelumnya mengatakan, Musda Partai Golkar DKI akan digelar dalam waktu dekat.

Menurut dia, kader Partai Golkar cukup mengenal sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Golkar.

"Ahok meskipun meskipun masih ada kelemahan, tapi tidak mengurangi dukungan Partai Golkar kepada dirinya. Pak Ahok itu sahabat saya. Kerjanya bagus. Cuma perlu dipoles sedikit lagi, soal etika berbicaranya," kata Roem Kono.

Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan, hasil pembahasan Pengurus Harian Partai Golkar menyepakati, Partai Golkar akan mendukung Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak tahun 2017.

"Kami sudah satu suara, akan mendukung Ahok maju lagi di Pilgub DKI Jakarta," katanya.

Ia menambahkan, pada beberapa hari mendatang, Partai Golkar mengumumkan dukungan kepada Ahok untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

"Saat ini, kami terus melakukan komunikasi politik dengan Ahok," katanya.