Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau kepada seluruh operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) agar segera bergabung dengan manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

"Saya imbau, sebaiknya APTB segera bergabung dengan Transjakarta. Lagi pula, nanti yang diuntungkan juga APTB, karena pakai sistem rupiah per kilometer," kata Gubernur di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, apabila APTB bergabung dengan manajemen Transjakarta, maka sopir APTB tidak perlu lagi kejar setoran, karena semuanya dibayar dengan sistem rupiah per kilometer.

"Jadi, sopir APTB tidak perlu lagi kejar-kejaran untuk mengangkut penumpang, kejar setoran kalau sudah gabung dengan Transjakarta. Dengan begitu, penumpang juga pasti merasa lebih nyaman," ujar Ahok.

Dia menuturkan sejauh ini, manfaat dari pemberlakuan sistem pembayaran rupiah per kilometer telah dirasakan oleh sejumlah operator yang sudah bergabung, salah satunya, yakni Kopaja.

"Kopaja itu tetap di trayeknya, hanya saja seluruh pelayanannya terintegrasi dengan Transjakarta, dan tarifnya hanya Rp3.500. Saat ini, sudah ada 51 bus Mayasari yang dioperasikan sejak dua bulan lalu di Koridor 5 dan Koridor 9," katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan integrasi pelayanan juga telah dilakukan dengan operator PPD. Sejumlah rute PPD tersebut pun sudah terpadu dengan layanan Transjakarta.

"Kalau untuk PPD, Transjakarta saat ini sudah masuk di trayeknya. Transjakarta sudah melayani rute ke Bekasi, Depok, Tangerang dan BSD. Oleh karena itu, kami berharap APTB juga segera bergabung," ujar Gubernur.