Medan (ANTARA News) - Banjir air laut pasang yang masih terjadi di Belawan, Provinsi Sumatera Utara, juga merendam Pasar Baru di Kelurahan Belawan Bahagia, Kamis sore dan tidak ada korban jiwa atau mengalami cidera pada fenomena alam itu.

"Pasar yang baru dibangun Pemerintah Kota Medan untuk warga Belawan itu, tergenang banjir laut, dan tidak ada pembeli," ujar salah seorang warga Belawan, Sofyan (46) saat dihubungi dari Medan, Kamis malam.

Banjir laut yang tergenang di Pasar Baru itu, menurut dia, mengakibatkan terjadinya becek dan juga berkumpul sampah yang cukup banyak di lokasi tersebut.

"Banjir laut itu, sebahagian ada yang masuk kedalam kedai milik pedagang, sehingga jualan mereka banyak yang rusak dan mengalami kerugian," ujar Sofyan.

Ia menjelaskan, banjir laut itu, sudah selama lima hari Puasa dan sangat menganggu warga maupun konsumen yang ingin membeli keperluan sembilan bahan pokok (Sembako) untuk kebutuhan Ramadhan.

Menjelang pada sore hari ini (Kamis, 9/6) sekitar pukul 16.00 WIB, Pasar Baru merupakan kebanggaan warga Belawan itu, banjir dan tergenang hingga sebatas lutut atau 60 cm.

"Ini benar-benar meresahkan masyarakat kota perdagangan Belawan.Dan banjir pasang baru menyusut pukul 19.30 WIB, dan dalam keadaan lambat," katanya.

Sementara, banjir air laut pasang yang terjadi Rabu sore (8/6) juga merendam ratusan unit tambak ikan dan udang yang berada di belakang SPBU di Belawan, Kelurahan Bagan Deli, serta Kelurahan Sicanang Belawan.

Tambak ikan dan udang itu dibudidayakan di hutan bakau atau "mangrove" di Belawan.

Ribuan hektare pohan bakau yang ada di Belawan, dijadikan tempat peternakan ikan dan udang, dan sebagian lagi direlokasi dijadikan pergudangan oleh sejumlah perusahaan.

Resapan air di Kota Belawan itu, semakin berkurang sehingga jika terjadi banjir laut sulit untuk menyusut atau turunnya air laut tersebut.

Banjir air pasang, Selasa (7/6) merendam enam kelurahan, yakni Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli.

Banjir tersebut bercampur dengan limbah dan mengenangi Jalan Stasiun, Selebes, Sumatera, Simalungun, Veteran dan beberapa jalan utama lainnya di Kota Belawan.

Selain itu, rumah warga yang paling parah terkena bencana banjir rob itu berada di Kelurahan Belawan Sicanang dan Bagan Deli. Kedua kelurahan itu lokasinya sangat dekat dengan pinggiran pantai di Belawan.

Warga yang rumahnya tergenang banjir rob itu lebih kurang mencapai 4.000 unit dan rata-rata milik nelayan tradisional.