BMKG : sebelas hot spot terdeteksi di Jambi
9 Juni 2016 20:27 WIB
ilustrasi Kabut Asap Jambi Menipis Warga beraktivitas di tepian Sungai Batanghari dengan latar Jembatan Pedestrian Gentala Arasy yang diselimuti kabut asap tipis di Jambi, Selasa (3/11/15). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan) ()
Jambi (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Jambi mendeteksi sebelas titik panas (hot spot) di wilayah provinsi itu pada Kamis pukul 16.00 WIB.
Kepala BMKG Stasiun Jambi Nurangesti mengatakan sebelas hot spot itu terdeteksi di enam kabupaten dan satu kota melalui pantauan sensor modis satelit Terra & Aqua.
"Terdapat 11titik hot spot tersebar disejumlah wilayah Jambi dengan tingkat kepercayaan (confident) ada yang berada di angka 83 persen," katanya.
Kesebelas titik hot spot tersebut masing-masing berada di Kabupaten Batanghari yakni di Kecamatan Bajubang satu titik dengan tingkat kepercayaan terjadinya kebakaran 83 persen. Kemudian Kabupaten Bungo terdeteksi di Kecamatan Tanah Tumbuh sebanyak tiga titik dengan tingkat kepercayaan 53-64 persen.
Di Kabupaten Merangin terpantau dua titik. Satu titik di Kecamatan Muara Siau dengan tingkat kepercayaan 61 persen dan satu titik di Kecamatan Rantau Panjang dengan tingkat kepercayaan 52 persen.
Selanjutnya di Kabupaten Sarolangun terpantau satu titik dengan tingkat kepercayaan 63 persen. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga terpantau satu titik dengan tingkat kepercayaan 30 persen.
Sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terpantau dua titik di Kecamatan Muara Sabak dengan tingkat kepercayaan 56-63 persen dan terakhir hot spot juga terpantau di Kota Jambi dengan tingkat kepercayaan 61 persen.
"Tingkat kepercayaan terjadinya kebakaran tertinggi berada di Kabupaten Batanghari 83 persen dan Sarolangun 69 persen. Sedangkan terendah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 30 persen," kata Nurangesti menjelaskan.
Sementara jika secara keseluruhan untuk wilayah Pulau Sumatera, terdapat 79 hot spot, dimana 11 diantaranya terdeteksi di Provinsi Jambi. Namun terbanyak berada di Provinsi Riau dengan 44 titik, disusul Aceh enam titik, Bengkulu lima titik, Sumatera Utara delapan titik, Sumatera Selatan empat titik dan Sumatera Barat satu titik.
"Jumlah tersebut dapat berubah pada update selanjutnya, Jumat (10/6) pukul 05.00 WIB," katanya.
Kepala BMKG Stasiun Jambi Nurangesti mengatakan sebelas hot spot itu terdeteksi di enam kabupaten dan satu kota melalui pantauan sensor modis satelit Terra & Aqua.
"Terdapat 11titik hot spot tersebar disejumlah wilayah Jambi dengan tingkat kepercayaan (confident) ada yang berada di angka 83 persen," katanya.
Kesebelas titik hot spot tersebut masing-masing berada di Kabupaten Batanghari yakni di Kecamatan Bajubang satu titik dengan tingkat kepercayaan terjadinya kebakaran 83 persen. Kemudian Kabupaten Bungo terdeteksi di Kecamatan Tanah Tumbuh sebanyak tiga titik dengan tingkat kepercayaan 53-64 persen.
Di Kabupaten Merangin terpantau dua titik. Satu titik di Kecamatan Muara Siau dengan tingkat kepercayaan 61 persen dan satu titik di Kecamatan Rantau Panjang dengan tingkat kepercayaan 52 persen.
Selanjutnya di Kabupaten Sarolangun terpantau satu titik dengan tingkat kepercayaan 63 persen. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga terpantau satu titik dengan tingkat kepercayaan 30 persen.
Sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terpantau dua titik di Kecamatan Muara Sabak dengan tingkat kepercayaan 56-63 persen dan terakhir hot spot juga terpantau di Kota Jambi dengan tingkat kepercayaan 61 persen.
"Tingkat kepercayaan terjadinya kebakaran tertinggi berada di Kabupaten Batanghari 83 persen dan Sarolangun 69 persen. Sedangkan terendah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 30 persen," kata Nurangesti menjelaskan.
Sementara jika secara keseluruhan untuk wilayah Pulau Sumatera, terdapat 79 hot spot, dimana 11 diantaranya terdeteksi di Provinsi Jambi. Namun terbanyak berada di Provinsi Riau dengan 44 titik, disusul Aceh enam titik, Bengkulu lima titik, Sumatera Utara delapan titik, Sumatera Selatan empat titik dan Sumatera Barat satu titik.
"Jumlah tersebut dapat berubah pada update selanjutnya, Jumat (10/6) pukul 05.00 WIB," katanya.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: