Sidoarjo (ANTARA News) - Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, memperketat penjagaan pascapenangkapan tiga orang terduga teroris di Surabaya oleh Detesemen Khusus 88 Mabes Polri.

Manager Security Bandara Internasional Juanda Surabaya Sukirman mengatakan pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan di dalam lingkungan bandara.

"Sampai dengan saat ini status pengamanan di bandara masih kuning sesuai dengan instruksi dari kementerian dan kami akan terus memperketat pengamanan pascapenangkapan teroris tersebut," katanya di Juanda Sidoarjo, Kamis.

Ia mengemukakan pengetatan pengamanan tersebut dilakukan dengan menggandeng satuan tugas pengamanan dari TNI Angkatan Laut yang ada di lingkungan Bandara Internasional Juanda.

"Kami akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut terkait dengan pengamanan ini supaya kondisi keamanan yang ada di Bandara Internasional Juanda berjalan dengan aman, nyaman tanpa adanya kendala yang berarti," katanya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek tiga lokasi berbeda yang diduga sebagai tempat tinggal maupun penyimpanan barang bukti terkait terorisme beserta tiga terduga teroris di Surabaya, Rabu.

Penggerebekan di lokasi pertama dilakukan di sebuah tempat kos di Lebak Timur 3D, kemudian di sebuah warung di Jalan Kalianak, dan tempat kos di Lebak Agung Surabaya.

Dari ketiga lokasi, Tim Densus 88 juga mengamankan tiga terduga teroris, masing-masing berinisial Pur, Fn dan Brn.

Dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti seperti senjata rakitan dan juga bom yang siap untuk diledakkan.