Pemkot Malang gelar pasar murah Ramadhan
Ilustrasi--Petugas melayanan penjualan kebutuhan pokok kepada warga saat pasar murah yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/6/2016). TPID yang beranggotakan sejumlah dinas di bawah naungan pemerintah daerah setempat, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi, dan Bank Indonesia menyelenggarakan pasar murah setiap hari di sejumlah pasar tradisional dan di 46 kantor kelurahan se-Kota Kediri secara bergilir guna mengendalikan inflasi pada level wajar. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Setda Kota Malang Rinawati, di Malang, Kamis mengatakan penyelenggaraan pasar murah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok itu instruksi Menteri Dalam Negeri No 027/1696/SJ tanggal 2 April 2013 tentang menjaga keterjangkauan barang dan jasa di daerah.
"Mudah-mudahan dengan adanya pasar murah Ramadhan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan kualitas baik dan harga terjangkau pada bulan Ramadhan 1437 Hijriah ini," katanya.
Pasar Murah yang dilaksanakan selama tiga hari itu rencananya diikuti 28 peserta yang meliputi SKPD di lingkungan Pemkot Malang, BUMD, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, GOW Kota Malang, Bank Indonesia, Perbankan, Bulog, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang, Laskar Malang, Paguyuban Istri dan Ibu Anggota DPRD Kota Malang serta dunia usaha lainnya.
Sementara itu, jenis produk dan layanan yang akan dipasarkan pada pasar murah Ramadhan antara lain adalah penjualan paket sembako murah, pakaian murah, kue kering, dan bahan makanan lainnya, seperti sayur organik, ikan, daging, telur dan sejenisnya. Selain itu, ada juga pelayanan kesehatan dan pelayanan penukaran uang baru.
Ia menyatakan pasar murah Ramadhan ini, selain untuk memfasilitasi dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, juga untuk menjaga stabilisasi pangan dan inflasi menjelang pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Melalui kegiatan ini kami berharap kebutuhan masyarakat di bulan Ramadahan dapat terpenuhi tanpa harus dibebani dengan harga sembako dan bahan makanan lainnya yang semakin meningkat," ujar Rina.
Menurut dia, kegiatan ini secara tidak langsung juga dapat mengendalikan inflasi daerah karena biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri, beberapa kelompok pengeluaran akan mengalami inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada Mei 2016 beberapa kelompok pengeluaran mengalami inflasi, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016