New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah tertatih-tatih dalam kisaran ketat, karena para investor menyambut kenaikan kuat harga minyak.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 66,77 poin atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 18.005,05. Indeks S&P 500 bertambah 6,99 poin atau 0,33 persen menjadi berakhir di 2.119,12, dan indeks komposit Nasdaq naik 12,89 poin atau 0,26 persen menjadi 4.974,64, lapor Xinhua.

Harga minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu, dengan minyak AS menetap di atas 51 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2015, dibantu oleh penarikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 3,2 juta barel menjadi 532,5 juta barel, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu.

Harga minyak telah melonjak lebih dari 90 persen dari tingkat terendah multi-tahun pada Februari karena dolar AS yang lebih lemah, berlanjutnya penurunan produksi minyak AS dan gangguan-gangguan tak terduga.

Di sisi ekonomi, jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah pada 5,8 juta pada hari kerja terakhir April, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu.

Di luar negeri, ekuitas Eropa ditutup bervariasi pada Rabu, setealah Bank Dunia memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,4 persen dari 2,9 persen yang diperkirakan pada Januari. Indeks acuan Jerman DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 0,69 persen, sedangkan indeks acuan FTSE-100 Inggris naik 0,27 persen.

Di Asia, saham-saham Tiongkok ditutup lebih rendah pada Rabu setelah Tiongkok melaporkan perdagangan melemah tapi membaik pada Mei. Indeks komposit Shanghai tergelincir 0,30 persen menjadi 2.927,16 poin.
(T.A026)