Gorontalo (ANTARA News) - Kuliner tradisional khas Gorontalo menjadi makanan favorit selama bulan ramadhan, serta dijajakan oleh para pedagang takjil di daerah tersebut.

Pedagang kuliner di Kota Gorontalo, Yuliana di Gorontalo, Rabu, mengatakan dirinya lebih memilih menjajakan makanan tradisional karena permintaan konsumen.

"Banyak langganan saya minta selama ramadhan menunya itu makanan Gorontalo seperti pilitode, ikan nike bakar hingga sambal dabu-dabu," ujarnya.

Dalam sehari di bulan Ramadhan, kata dia, dagangannya jauh lebih cepat terjual dibanding hari biasanya.

Ia menambahkan, kue-kue khas daerah itu juga lebih digemari dari pada kue moderen sehingga banyak pedagang yang menjajakannya.

"Selama puasa tiga hari ini, menu pilihan makanan saya adalah masakan Gorontalo seperti kue apangi, cara isi, popolulu hingga kue ku," kata salah seorang warga Kota Gorontalo, Nuryana.

Menu makanan khas lainnya seperti ilabulo, juga diburu oleh para pecinta kuliner untuk berbuka puasa.

Menurut dia menu tradisional itu pas untuk berbuka dan makan sahur, karena padat karbohidrat, lemak dan protein sehingga cepat memulihkan energi setelah puasa.

Pedagang kuliner yang menjual ilabulo di Jalan Panigoro, juga menjadi incaran warga yang ingin menikmati makanan khas tersebut.

Ilabulo terbuat dari sagu, lemak ayam dan telur yang dibungkus dalam daun lalu dipanggang.

"Kalau tidak ada ilabulo, biasanya kami menggantinya dengan manisan tiliaya. Dua makanan ini harus ada di meja makan selama ramadhan," kata warga lainnya, Hadijah Giu.