Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan tidak terburu- buru untuk segera mengeluarkan izin impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 381.000 ton yang dalam rencananya digunakan menambah pasokan khususnya dalam bulan Ramadhan dan perayaan Hari Idul Fitri.
"Mengenai impor gula mentah sebesar 381 ribu ton, kami harap Komisi VI bisa mencegah agar pemerintah tidak terburu-buru untuk melakukan impor," kata anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, dalam rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Rabu.
Rieke mengatakan, dirinya mempertanyakan rencana pemerintah untuk mengimpor gula mentah sebanyak 381.000 ton tersebut karena proses untuk importasi membutuhkan waktu dan diperkirakan pada saat gula mentah tersebut masuk Indonesia bertepatan dengan waktu giling tebu petani.
"Perlu beberapa waktu dan masuknya bertepatan dengan waktu digilingnya tebu hasil petani, yang pasti akan memukul petani tebu kita. Saya menolak rencana impor gula mentah tersebut secara pribadi, karena belum jelas roadmap impor tersebut," kata Rieke.
Legislator : pemerintah diharap tidak terburu-buru impor gula mentah
8 Juni 2016 21:30 WIB
Rieke Diah Pitaloka (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: