Semarang (ANTARA News) - Juara kelas ringan (61,2 kilogram) WBO Asia Pasifik daud Yordan kini memasuki masa istirahat setelah mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria pada petarungan bertajuk "Battle in Uruguay" di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, Sabtu (4/6).

"Saya memang belum menerima informasi dari manajamen untuk rencana mendatang setelah menang lawan Coria karena memang saya masuk masa istirahat," kata petinju dengan rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Rabu.

Petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut baru tiba di Jakarta, Rabu pagi ini, setelah menempuh perjalanan dari Uruguay ke Indonesia. "Saya tidak langsung pulang ke Sukadana, Kalbar, tetapi singgah dulu di Jakata untuk satu pekan mendatang," katanya menegaskan.

Menurut petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, selama sepekan di Jakarta ini ada beberapa kegiatan yang harus diikuiti seperti undangan untuk beberapa media. "Ada show-show ke media," katanya menegaskan.

Tetapi, manejemen seperti yang diwartakan sebelumnya menyebutkan, bahwa Daud Yordan langsung membidik gelar juara dunia kelas ringan setelah petinju asal Kalimantan Barat ini merebut gelar WBA Internasional pada pertarungan melawan petinju asal Argentina Cristian Rafael Coria dalam "Battle in Uruguay" di Montevideo, Uruguay, Sabtu (4/6).

Promotor dari Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Selasa (7/6) mengatakan, pihaknya bersama dengan Sampson Boxing sedang merancang pertarungan lebih besar setelah Daud Yordan menembus peringkat dunia WBA.

"Kami sudah berkomitmen untuk mengantarkan petinju kebanggaan Indonesia ini menjadi juara dunia," kata pria yang akrab disapa Okto itu.

Perjalanan petinju dari Sasana Kayong Utara ini untuk menembus peringkat dunia WBA itu bukan perkara mudah. Daud Yordan yang merupakan juara WBO Asia Pasifik harus bertanding jauh dari Tanah Air serta berbeda badan tinju. Pertandingan tersebut dinilai sebagai pertandingan pertaruhan.

Namun, semua pertaruhan tersebut membuahkan hasil. Petinju yang akrab dipanggil Cino itu membuktikan diri bahwa ia bukan jago kandang. Pada pertarungan sebagai batu loncatan ini sukses.

Dengan posisi Daud Yordan saat ini, kata Okto, pihaknya telah mempertimbangkan beberapa kemungkinan untuk membantu petinju andalan Indonesia menjadi juara dunia.

Saat ini, Mahkota Promotion dan Sampson Boxing sedang menjajaki kemungkinan untuk mempertemukan Daud Yordan dengan juara dunia kelas ringan versi WBC, Jorge Linares. Selain itu juga akan mempertemukan dengan juara dunia kelas ringan WBA, Anthony Crolla, atau mempertemukan Daud Yordan dengan juara dunia kelas super ringan (63,5 kg), Ricky Burns. Dengan syarat, petinju andalan Indonesia itu naik kelas.