Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan subsidi atau Public Service Obligation (PSO) bagi para penumpang bus Transjakarta sebesar Rp3,2 triliun pada 2017 mendatang.

"Karena tahun ini kami menambah jumlah armada bus Transjakarta, makanya kami siapkan PSO sebesar Rp3,2 triliun untuk penumpangnya," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut dia, besaran nilai PSO yang akan diberikan pada tahun depan itu telah mengalami peningkatan dibandingkan PSO tahun ini yang hanya berkisar sebesar Rp1 triliun.

"Tahun ini, PSO untuk Transjakarta hanya sekitar Rp1 triliun-an. Tahun depan jumlahnya lebih tinggi. Kami memang berencana memperluas daerah operasional, yakni sampai Bekasi, Depok dan Tangerang," ujar Basuki.

Selain menambah jumlah PSO, dia menuturkan pihaknya juga akan mempertegas aturan yang akan diterapkan kepada operator. Salah satunya, apabila bus mengalami kecelakaan, mogok, terbakar dan lain-lain, maka akan dikenakan denda.

"Dari segi aturan untuk operator, tentunya akan kami pertegas lagi. Apalagi, sistem yang digunakan, yaitu dengan menghitung kilometer setiap bus. Jadi, sopir tidak perlu lagi mencari penumpang untuk mendapatkan uang," tutur Basuki.

Dengan sistem rupiah per kilometer, dia mengungkapkan, maka bus akan tetap dibayar meskipun tidak mengangkut penumpang. Dia pun meminta agar pihak operator mematuhi aturan yang telah disepakati.

"Operator harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Salah satunya, yakni sopir tidak boleh ngebut, jadi harus mematuhi kecepatan yang telah ditentukan, yaitu 50 kilometer per jam," ungkap Basuki.