London (ANTARA News) - Menteri Olahraga Brasil Leonardo Picciani pada Selasa (7/6) mengatakan "tidak mungkin" menunda Olimpiade Musim Panas Rio karena kekhawatiran mengenai penyebaran virus Zika.

"Itu tidak mungkin. Tidak ada peluang. Brasil mengikuti semua rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam perlawanan terhadap virus itu," kata Picciani saat mengunjungi London.

"Otoritas Brasil berhasil dalam upaya perlawanan ini, kami mengalami penurunan besar untuk kasus ini," tambahnya, seperti dilaporkan AFP.

Kepala WHO Margaret Chan meminta sebuah panel pakar untuk mempertimbangkan apakah Olimpiade harus digelar sesuai jadwal di Brasil, negara yang dihantam paling berat sejak Zika mulai menyebar di Amerika Selatan tahun lalu.

Para pakar mengatakan virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut menjadi penyebab kenaikan kasus mikrosefalus – cacat bawaan serius yang membuat bayi lahir dengan kepala dan otak lebih kecil dari ukuran normal.

WHO sebelumnya menolak permintaan dari lebih dari 200 dokter internasional untuk mengubah waktu atau lokasi Olimpiade Rio, mengatakan memindahkannya tidak akan mengubah risiko penyebaran Zika secara global.

Namun, kekhawatiran akan penyebaran virus di Brasil pun memuncak, dengan hampir 1.300 bayi lahir dengan mikrosefalus sejak tahun lalu.

Virus, yang disebarkan terutama oleh dua spesies nyamuk Aedes dan ditularkan lewat kontak seksual, juga telah dikaitkan dengan sindrom Guillain-Barre, gangguan neurologis langka yang berpotensi fatal.

Dalam surat tertanggal 1 Juni, Chan mengatakan WHO telah mengirim ilmuwan senior ke Brasil empat kali "untuk mengumpulkan data dari tangan pertama tentang situasi saat ini dan menilai tingkat risiko untuk mayoritas atlet dan penonton yang diharapkan hadir pada pertandingan Olimpiade Musim Panas".

"Saya telah memutuskan untuk meminta anggota Komite Darurat Zika untuk mengkaji risiko dari menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas sesuai jadwal," tulis Chan.