Jakarta (ANTARA News) - Tahun 1964, tak lama setelah Muhammad Ali yang sebelumnya bernama Cassius Clay mengalahkan Sonny Liston untuk menjadi juara tinju kelas berat dunia, rocker Bob Dylan menulis lagu "I Shall Be Free No.10" tentang sang petinju legendaris.

Kini, lebih dari setengah abad kemudian, beberapa hari setelah Ali meninggal dunia, Dylan mengenang sang legenda atas keberanian, kebaikan dan keunggulannya.

Dalam unggahan singkat yang mengharukan di Facebook, Sabtu (4/6), Dylan menulis, "Jika ukuran kehebatan adalah membahagiakan setiap hati manusia di dunia, maka ia benar-benar yang terhebat."

Ali, yang kerap dijuluki "Yang Terhebat Sepanjang Masa", meninggal di rumah sakit Arizona, Jumat (3/4), pada usia 74 tahun.Rolling Stone mewartakan bahwa Dylan telah lama mengagumi Ali dan olahraga tinju, yang menginspirasinya membuat lagu seperti "Who Killed Davey Moore" dan "Hurricane."

"I was shadow-boxing earlier in the day, I figured I was ready for Cassius Clay," demikian nyanyian Dylan dalam "I Shall Be Free No.10" seperti dilansir dari Huffington Post.

"I said 'Fee, fie, fo, fum, Cassius Clay, here I come. 26, 27, 28, 29, I’m gonna make your face look just like mine. Five, four, three, two, one, Cassius Clay, you’d better run."