Presiden Jokowi terima pengurus KEIN
7 Juni 2016 11:10 WIB
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir (tengah) didampingi pengurus memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/6/2016). KEIN dalam pertemuan tersebut menyerahkan memo terkait perkembangan kondisi perekonomian terkini dan perbandingan dengan negara lain. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima pengurus Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Pengurus KEIN yang hadir yakni Ketua Soetrisno Bachir, Sekretaris Putri K Wardhani, Wakil Ketua Arif Budimanta dan sejumlah anggota lainnya seperti Benny Pasaribu, Johnny Dharmawan, Hendri Saparini, dan Benny Soetrisno.
Soetrisno Bachir sebelum masuk ke ruang pertemuan di Istana Merdeka menyebutkan, KEIN memberikan semacam memo kepada Presiden mengenai masalah-masalah terkini.
"Misalnya sekarang memasuki bulan Ramadhan yang menjadi masalah adalah kenaikan harga pangan," katanya.
Ia mengatakan, KEIN menyarankan perlunya mengurangi mata rantai distribusi sehingga harga pangan dapat ditekan.
"Juga bagaimana pemerintah meningkatkan peran Perum Bulog dalam mengontrol harga," katanya.
Menurut dia, untuk mengendalikan harga tidak perlu semuanya diatasi dengan impor karena bisa saja impor tidak membuat harga turun karena adanya praktik kartel.
Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) 2005-2010 itu, KEIN juga memberi masukan kepada Presiden agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terdampak perlambatan ekonomi global.
"KEIN memberi masukan agar kita tidak melambat tapi justru naik. Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan sekitar 5,0 persen, kita coba lebih dari itu," kata Soetrisno Bachir.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan masukan upaya penurunan suku bunga bank yang sampai saat ini dinilai masih tinggi tanpa ada intervensi dari pemerintah.
Pengurus KEIN yang hadir yakni Ketua Soetrisno Bachir, Sekretaris Putri K Wardhani, Wakil Ketua Arif Budimanta dan sejumlah anggota lainnya seperti Benny Pasaribu, Johnny Dharmawan, Hendri Saparini, dan Benny Soetrisno.
Soetrisno Bachir sebelum masuk ke ruang pertemuan di Istana Merdeka menyebutkan, KEIN memberikan semacam memo kepada Presiden mengenai masalah-masalah terkini.
"Misalnya sekarang memasuki bulan Ramadhan yang menjadi masalah adalah kenaikan harga pangan," katanya.
Ia mengatakan, KEIN menyarankan perlunya mengurangi mata rantai distribusi sehingga harga pangan dapat ditekan.
"Juga bagaimana pemerintah meningkatkan peran Perum Bulog dalam mengontrol harga," katanya.
Menurut dia, untuk mengendalikan harga tidak perlu semuanya diatasi dengan impor karena bisa saja impor tidak membuat harga turun karena adanya praktik kartel.
Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) 2005-2010 itu, KEIN juga memberi masukan kepada Presiden agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terdampak perlambatan ekonomi global.
"KEIN memberi masukan agar kita tidak melambat tapi justru naik. Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan sekitar 5,0 persen, kita coba lebih dari itu," kata Soetrisno Bachir.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan masukan upaya penurunan suku bunga bank yang sampai saat ini dinilai masih tinggi tanpa ada intervensi dari pemerintah.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: