Dugaan korsleting kulkas ruko tiga lantai terbakar
5 Juni 2016 18:06 WIB
ilustrasi Kebakaran Ruko Gajahmada Sejumlah petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke beberapa ruko yang terbakar, di Jalan Gajahmada, Gang Gajahmada II, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (9/5/2016). (ANTARA FOTO/Sheravim/jhw/foc/16)
Makassar (ANTARA News) - Kebakaran kembali terjadi di Rumah Toko (Ruko) berlantai tiga nomor 112 di Jalan Rappocini Raya Kelurahan Buakana, Kecamatan Rapocini, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, diduga akibat korsleting kulkas.
Si jago merah mengamuk sekitar pukul 03.30 WITA. Akibat dari peristiwa itu satu orang diketahui bernama Evi Lestari (21) asal Luwu Timur mahasiswa UIT sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara.
Namun naas, Evi dinyatakan tewas karena luka bakar akibat terjebak di lantai tiga ruko tersebut saat kebakaran terjadi. Sementara 10 orang lainnya mengalami luka-luka dan berhasil menyelamatkan diri
Puluhan mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Setelah satu jam lebih api berhasil dijinakkan tim termasuk mengevakuasi korban yang tewas.
Menurut anak pemilik Ruko itu, Eka, dirinya menduga kuat sumber api berasal dari lemari pendingin atau kulkas milik perusahaan swasta (coca cola) yang memang menyediakan kulkas tersebut khusus produknya.
"Saya sudah beberapa kali bilang pada pihak distibutor barang bahwa kulkas itu sering korslet dan sudah rusak, beberapa kali dijanji tapi tidak diperbaiki ataupun diganti," sebutnya.
Ia menyebutkan kulkas tersebut posisinya berada didekat pintu besar sebelah kanan, berdekatan dengan barang campuran jualan lainnya di lantai satu dan anak tangga ke lantai dua .
"Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang, dan hanya menyelamatkan diri melalui pintu samping karena api sudah membesar waktu itu," ucapnya.
Api kemudian melalap habis barang-barang termasuk enam motor baik miliknya maupun milik mahasiswa yang kos di rumah tersebut termasuk ada beberapa tabung gas yang sudah tidak berisi dan menjalar ke lantai dua dan tiga.
"Korban tertidur dan kamarnya digedor temannya yang baru masuk kuliah di Universitas Indonesia Timur, karena tidak digubris mahasiswa baru ini lantas turun menyelamatkan diri, padahal kalau didobrak paksa dia bisa saja selamat," ujarnya.
Ruko itu dinamai Warkop 21 memang menjadi tempat kos beberapa mahasiswa. Lantai satu digunakan menjual barang grosir sementara lantai dua dikontrakkan. Kerugian materil ditaksir miliaran rupiah.
Sepuluh korban luka-luka diketahui beberapa mahasiswa yang menjadi korban yakni Zainuddin MZ (25) asal Mamuju, Sarwan (18) dan Andriawan (18) asal Lutim, Syahruni (20) asal Mamuju, Nurlis (20) asal Mamuju, Hartina (20) asal Tarakan.
Kemudian, Rini (19), asal Bulukumba, Nurfadila (19) asal sinjai. Sementara dua karyawan swasta yang menjadi korban kebakaran diantaranya Aslinda (29) warga asal Mamuju, Kasmini (19) warga asal Sinjai kemudian dibawa ke Rumah Sakit Faisal untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Rappocini, Kompol Muari membenarkan adanya kebakaran dan menewaskan satu orang serta luka-luka sebanyak 10 orang. Pihaknya memasang garis polisi guna melakukan penyelidikan atas persitiwa itu.
"Saat ini masih diselidiki penyebab terjadinya kebakaran, tim telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara untuk menyimpulkan apa penyebabnya, meskipun ada mengatakan korsleting listrik," papar dia.
Si jago merah mengamuk sekitar pukul 03.30 WITA. Akibat dari peristiwa itu satu orang diketahui bernama Evi Lestari (21) asal Luwu Timur mahasiswa UIT sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara.
Namun naas, Evi dinyatakan tewas karena luka bakar akibat terjebak di lantai tiga ruko tersebut saat kebakaran terjadi. Sementara 10 orang lainnya mengalami luka-luka dan berhasil menyelamatkan diri
Puluhan mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Setelah satu jam lebih api berhasil dijinakkan tim termasuk mengevakuasi korban yang tewas.
Menurut anak pemilik Ruko itu, Eka, dirinya menduga kuat sumber api berasal dari lemari pendingin atau kulkas milik perusahaan swasta (coca cola) yang memang menyediakan kulkas tersebut khusus produknya.
"Saya sudah beberapa kali bilang pada pihak distibutor barang bahwa kulkas itu sering korslet dan sudah rusak, beberapa kali dijanji tapi tidak diperbaiki ataupun diganti," sebutnya.
Ia menyebutkan kulkas tersebut posisinya berada didekat pintu besar sebelah kanan, berdekatan dengan barang campuran jualan lainnya di lantai satu dan anak tangga ke lantai dua .
"Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang, dan hanya menyelamatkan diri melalui pintu samping karena api sudah membesar waktu itu," ucapnya.
Api kemudian melalap habis barang-barang termasuk enam motor baik miliknya maupun milik mahasiswa yang kos di rumah tersebut termasuk ada beberapa tabung gas yang sudah tidak berisi dan menjalar ke lantai dua dan tiga.
"Korban tertidur dan kamarnya digedor temannya yang baru masuk kuliah di Universitas Indonesia Timur, karena tidak digubris mahasiswa baru ini lantas turun menyelamatkan diri, padahal kalau didobrak paksa dia bisa saja selamat," ujarnya.
Ruko itu dinamai Warkop 21 memang menjadi tempat kos beberapa mahasiswa. Lantai satu digunakan menjual barang grosir sementara lantai dua dikontrakkan. Kerugian materil ditaksir miliaran rupiah.
Sepuluh korban luka-luka diketahui beberapa mahasiswa yang menjadi korban yakni Zainuddin MZ (25) asal Mamuju, Sarwan (18) dan Andriawan (18) asal Lutim, Syahruni (20) asal Mamuju, Nurlis (20) asal Mamuju, Hartina (20) asal Tarakan.
Kemudian, Rini (19), asal Bulukumba, Nurfadila (19) asal sinjai. Sementara dua karyawan swasta yang menjadi korban kebakaran diantaranya Aslinda (29) warga asal Mamuju, Kasmini (19) warga asal Sinjai kemudian dibawa ke Rumah Sakit Faisal untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Rappocini, Kompol Muari membenarkan adanya kebakaran dan menewaskan satu orang serta luka-luka sebanyak 10 orang. Pihaknya memasang garis polisi guna melakukan penyelidikan atas persitiwa itu.
"Saat ini masih diselidiki penyebab terjadinya kebakaran, tim telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara untuk menyimpulkan apa penyebabnya, meskipun ada mengatakan korsleting listrik," papar dia.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: