Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi penetapan 1 Juni yakni hari lahirnya Pancasila, sebagai hari libur nasional. Kendati begitu, dia mengingatkan agar hal ini jangan sampai jadi momen seremonial belaka.
"Konsekuensi kolektif dari penetapan hari Pancasila ini harus semua elemen masyarakat terutama pemerintah lebih serius mengamalkan Pancasila dalam perilaku sehari-hari. Sila-sila Pancasila harus menjadi tolak ukur kepribadian dan karakter bangsa," ujar dia di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis MPR, Sabtu.
Hidayat mengatakan, saat ini banyak sekali hal-hal yang sangat bertolak belakang dengan Pancasila namun kurang mendapatkan perhatian serius pemerintah seperti komunis dan kaum LGBT.
Kaum LGBT, lanjut dia, bahkan menyatakan eksistensinya, namun tidak ada tindakan keras atau hukum kepada mereka.
"Padahal mereka jelas-jelas sangat mengingkari Pancasila," tutur dia.
Hidayat berharap kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang digaungkan salah satunya oleh MPR pada berbagai elemen masyarakat seperti NU, Muhammadiyah Persis, TNI, Polri dan lainnya, salah satunya mampu menangkal berbagai hal yang bertentangan dengan Pancasila tersebut.
"Sosialisasi Empat Pilar saat ini menjadi begitu penting disaat banyak sekali fenomena dan kejadian yang sangat kontra dengan Pancasila seperti munculnya kembali simbol-simbol komunis, maraknya kelompok LGBT, maraknya kejahatan keji seperti narkoba dan miras," ucap Hidayat.
"Sosialisasi mengajak semua kembali memahami nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila di dalamnya ada nilai-nilai agama," tambah dia.
MPR : hari lahir Pancasila jangan sampai hanya ceremonial belaka
4 Juni 2016 18:02 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (MPR RI)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: