Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Boni Hargens menilai Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan berpeluang besar untuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun.

"Ada lima jenderal bintang tiga yang kansnya besar untuk menjadi Kapolri. Di rangking pertama ada Wakapolri Komjen Budi Gunawan," kata Boni Hargens dalam diskusi bertajuk Menjaga Profesionalitas Memilih Kapolri yang Pas dan Terpercaya, di Jakarta, Jumat.

Selain itu ada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Irwasum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian dan Kepala Lemdikpol Komjen Pol Syafruddin yang juga berpotensi menduduki jabatan kapolri.

Budi Gunawan, menurutnya adalah calon yang paling diunggulkan karena Budi Gunawan memiliki pengalaman yang lebih matang.

"Kalau dia (Budi Gunawan) diangkat, tentu lebih mudah dalam menata Kepolisian dan penegakkan hukum karena dia sudah terbiasa bekerja dengan Kapolri sebelumnya," katanya.

Di luar nama kelima jenderal tersebut, kata Boni, kemungkinannya kecil untuk terpilih sebagai Kapolri.

Kendati demikian, pemilihan Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo, termasuk soal isu perpanjangan masa jabatan Kapolri Badrodin.

"Semua jenderal bintang tiga pasti memenuhi syarat untuk menjadi Kapolri, dari aspek profesionalitas, jenjang karir, semua terukur. Tapi kembali ke Presiden (Joko Widodo) mengenai siapa yang dipilihnya. Itu hak prerogatifnya," katanya.

Menurut Boni, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Kapolri diantaranya loyal kepada Pancasila dan UUD 1945, harus memahami semangat Trisakti dan Nawacita, harus loyal kepada Presiden RI, serta harus memiliki semangat revolusi mental karena figur Kapolri merupakan bagian dari keutuhan negara dan bangsa.

"Dia (Kapolri) juga harus satu jiwa dengan pemerintah," katanya.

Wacana soal perpanjangan masa jabatan Badrodin Haiti sebagai Kapolri terus bergulir jelang masa pensiun jenderal bintang empat itu pada akhir Juli 2016 mendatang.

Bila masa jabatan Badrodin tidak diperpanjang, maka ada sejumlah nama jenderal bintang tiga yang siap menggantikannya sebagai orang nomor satu di institusi Kepolisian.