London (ANTARA News) - Kehadiran megabintang Cristiano Ronaldo justru membuat timnas Portugal menjadi sasaran potensial dari aksi teror yang bukan tidak mungkin melanda perhelatan Piala Eropa 2016 di Prancis.

Cristiano Ronaldo berperan teramat penting bagi timnas Portugal, di satu pihak. Di lain pihak, kehadiran pemain berjuluk CR7 itu justru beresiko tinggi, sebagaimana dikutip dari laman NDTV Sports.

Kehadiran pemain bintang yang kini membela Real Madrid itu justru dapat membuat Portugal menjadi target bagi serangan teror selama mengikuti Piala Eropa 2016, kata pelatih Portugal Fernando Santos.

Prancis terus melakukan penjagaan ketat di seluruh wilayah kota jelang penyelenggaraan turnamen yang akan digelar mulai 10 Juni 2016, menyusul serangan teror yang melanda Paris pada November 2015, yang mengakibatkan 130 orang tewas.

"Sebagaimana setiap orang ketahui, Portugal menjadi salah satu tim yang beresiko tinggi dengan kahadiran Cristiano Ronaldo. Hanya saja kami terus bersiap menghadapi situasi seperti itu," kata Santos kepada para wartawan di stadion Wembley setelah melakoni laga persahabatan melawan Inggris. Portugal kalah 0-1 dari Inggris pada laga Kamis pekan ini.

"Dalam prakteknya, semuanya menjadi tanggungjawan otoritas keamanan Prancis. Fans kami sepenuhnya memahami akan segala sesuatu yang mungkin saja terjadi."

Pemerintah Amerika Serikat memberi peringatan kepada warga negaranya agar berhati-hati selama beberapa pekan ke depan memasuki turnamen sepak bola itu. Mereka 'menjadi target potensial bagi para teroris", dengan merujuk kepada pernyataan menteri dalam negeri Prancis Bernard Cazeneuve.

Cristiano Ronaldo, yang kini berusia 31 tahun, meraih tiga kali penghargaan Ballon d'Or, kini membela Real Madrid. Ia dikenal sebagai superstar di dunia olahraga.