Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran unggulan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus tersingkir di putaran kedua BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis.

Pasangan peringkat ketiga dunia itu secara mengejutkan ditaklukkan oleh pasangan baru asal Denmark Kim Astrup/Line Kjaersfeldt langsung dua game dengan skor 19-21, 17-21.

Pasangan Juara All England (2012, 2013, 2014) itu seperti dibuat tertekan oleh Kim/Line sehingga tidak bisa menampilkan performa terbaik mereka.

Sempat unggul di game pertama, Tontowi/Liliyana disalip saat kedudukan 9-9. Mereka masih bisa memimpin permainan meskipun diikuti dengan ketat oleh lawan.


Saat skor kembali imbang 18-18, Tontowi/Liliyana gagal menghalau lawan yang menyalip mereka dan kemudian mencetak kemenangan.

Pada game kedua, sempat unggul 10-5. Namun, jarak skor kedua pasangan semakin ketat. Kim/Line mengejar hingga skor sama 13-13. Pertandingan semakin sengit.

Saat skor 16-17, pukulan dari lawan sempat menjadi perdebatan. Saat hakim garis menyatakan bahwa pukulan itu keluar, Kim/Line mengajukan protes yang kemudian disetujui wasit kalau pukulan itu masuk.



Sehingga poin menjadi milik Denmark. Kejadian itu membuat pelatih Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky protes hingga membanting handuknya.

Setelah insiden tersebut, Tontowi/Liliyana hanya mampu menciptakan satu poin. Mereka gagal menyelamatkan game kedua. Mereka pun kalah di hadapan para penonton yang memadati Istora Senayan.

Kekalahan ini memupuskan ambisi Tontowi dan Liliyana untuk meraih gelar juara di turnamen berhadiah 900ribu dolat AS itu yang selalu gagal mereka rebut di kandang sendiri.

"Saya sangat kecewa dengan penampilan tadi. Saya akui penampilan saya di bawah performa. Mungkin karena berada dibawah tekanan karena ingin sekali menang," kata Tontowi.



"Kecewa pasti tetapi kami harus legowo," tambah Liliyana.