Sail Karimata 2016 targetkan 15.000 wisatawan
1 Juni 2016 14:45 WIB
Dokumentasi sejumlah wisatawan mancanegara mengikuti Festival Karimata 2015 di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Senin (19/10). Festival yang diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari lomba memancing, lomba fotografi, menyelam hingga jelajah pulau tersebut untuk menyambut Sail Karimata 2016. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta(ANTARA News) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menargetkan rangkaian acara Sail Selat Karimata 2016 dapat dikunjungi tak kurang dari 15.000 wisatawan, terdiri atas 5.000 wisatawan mancanegara dan 10.000 wisatawan dalam negeri.
"Kalau dirupiahkan, wisman bisa hasilkan 5 juta dolar Amerika Serikat sampai 6 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp65 miliar. Wisnus itu bisa hasilkan Rp10 miliar, jadi total dampak langsungnya Rp75 miliar," katanya dalam jumpa pers usai peluncuran Sail Selat Karimata 2016, di Jakarta, Rabu.
Selain nilai ekonomi tersebut, sektor pariwisata bisa mendapatkan potensi manfaat berupa wisatawan yang datang berulang seperti dari Singapura dan Malaysia.
"Secara statistik, turis perbatasan dari Malaysia dan Singapura itu 60 persennya akan datang lagi," ujarnya.
Namun, lanjut Arief, hal utama dari kegiatan olahraga wisata seperti festival layar adalah dampak pemberitaan yang nilainya bisa jauh melebihi dampak langsungnya.
"Contohnya Moto GP kalau terjadi di Indonesia, dampak langsung-nya sekitar Rp1 triliun, tapi nilai keseluruhan bisa sampai Rp2 triliun. Untuk Sail Karimata yang dampak langsungnya Rp75 miliar, ini sudah lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk gelaran puncak yang tidak sampai Rp10 miliar," jelasnya.
Menko Kemaritiman, Rizal Ramli, menyatakan, "Dengan demikian, acaranya harus ditata bagus, sendratari, musik, harus greget dan kolosal. Makanya presiden minta agar koreografer, kutaror, desainer, penata musik harus yang terbaik," katanya.
Menurut Rizal, acara Sail Selat Karimata 2016 harus dikemas dengan apik dan menarik lantaran mewakili empat budaya, yakni Melayu, China, Dayak dan Bali.
Ia juga menegaskan kegiatan tahunan itu harus memberikan dampak langsung ke masyarakat baik sebelum maupun setelah acara, terlebih manfaat percepatan pembangunan infrastruktur di lokasi tersebut.
"Kami ingin sebelum dan sesudah gelaran ini daerah bisa menarik manfaat dari percepatan infrastruktur yang terjadi," katanya.
Sail Selat Karimata 2016 memasuki tahun ke delapan sejak digelar 2009 lalu. Rangkaian acara Sail Selat Karimata digelar di empat provinsi yakni Kalimantan Barat, Jambi, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan empat kegiatan utama.
Pertama, seminar nasional tentang kemaritiman di Jambi pada 25 Agustus 2016. Kedua, puncak acara di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar pada 15 Oktober. Ketiga, Festival Belitung pada 22 Oktober 2016 dan keempat Festival Bahari Kepri pada 28 Oktober 2016.
"Kalau dirupiahkan, wisman bisa hasilkan 5 juta dolar Amerika Serikat sampai 6 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp65 miliar. Wisnus itu bisa hasilkan Rp10 miliar, jadi total dampak langsungnya Rp75 miliar," katanya dalam jumpa pers usai peluncuran Sail Selat Karimata 2016, di Jakarta, Rabu.
Selain nilai ekonomi tersebut, sektor pariwisata bisa mendapatkan potensi manfaat berupa wisatawan yang datang berulang seperti dari Singapura dan Malaysia.
"Secara statistik, turis perbatasan dari Malaysia dan Singapura itu 60 persennya akan datang lagi," ujarnya.
Namun, lanjut Arief, hal utama dari kegiatan olahraga wisata seperti festival layar adalah dampak pemberitaan yang nilainya bisa jauh melebihi dampak langsungnya.
"Contohnya Moto GP kalau terjadi di Indonesia, dampak langsung-nya sekitar Rp1 triliun, tapi nilai keseluruhan bisa sampai Rp2 triliun. Untuk Sail Karimata yang dampak langsungnya Rp75 miliar, ini sudah lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk gelaran puncak yang tidak sampai Rp10 miliar," jelasnya.
Menko Kemaritiman, Rizal Ramli, menyatakan, "Dengan demikian, acaranya harus ditata bagus, sendratari, musik, harus greget dan kolosal. Makanya presiden minta agar koreografer, kutaror, desainer, penata musik harus yang terbaik," katanya.
Menurut Rizal, acara Sail Selat Karimata 2016 harus dikemas dengan apik dan menarik lantaran mewakili empat budaya, yakni Melayu, China, Dayak dan Bali.
Ia juga menegaskan kegiatan tahunan itu harus memberikan dampak langsung ke masyarakat baik sebelum maupun setelah acara, terlebih manfaat percepatan pembangunan infrastruktur di lokasi tersebut.
"Kami ingin sebelum dan sesudah gelaran ini daerah bisa menarik manfaat dari percepatan infrastruktur yang terjadi," katanya.
Sail Selat Karimata 2016 memasuki tahun ke delapan sejak digelar 2009 lalu. Rangkaian acara Sail Selat Karimata digelar di empat provinsi yakni Kalimantan Barat, Jambi, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan empat kegiatan utama.
Pertama, seminar nasional tentang kemaritiman di Jambi pada 25 Agustus 2016. Kedua, puncak acara di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar pada 15 Oktober. Ketiga, Festival Belitung pada 22 Oktober 2016 dan keempat Festival Bahari Kepri pada 28 Oktober 2016.
Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: