Pengembang Filipina cari kayu Indonesia
31 Mei 2016 22:30 WIB
Atase Perdagangan RI Irawan mencoba produk makanan Indonesia yang ikut pada pameran SIAL-ASEAN ke-3 di Manila, Filipina, Selasa (31-5-2016).(Antara News/Risbiani Fardaniah)
Manila (ANTARA News) - Pengembang dari Filipina mencari berbagai jenis kayu dari Indonesia untuk pembangunan resort dan gedung lainnya.
"Ada yang cari kayu mahoni untuk pembangunan resort," kata Atase Perdagangan Indonesia Irawan di Manila, Filipina, Selasa.
Namun, lanjut dia, hingga kini ia belum bisa menemukan pemasok kayu mahoni dari Indonesia.
Irawan yang baru bertugas di Filipina selama empat bulan mengatakan pasar di negeri jiran itu sangat potensial bagi produk Indonesia, termasuk produk berbasis sumber daya alam.
"Belum lama ini juga ada yang minta batu bara, tapi tidak bisa dipenuhi karena butuh cepat," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, ada 15 produk makanan dan minuman Indonesia yang sudah dikenal di Filipina dan bisa dijumpai di berbagai supermarket besar negeri itu, antara lain permen dan kopi "Kopiko," minuman susu sereal "Energen," minuman berenergi Extra Joss dan You C-1000, serta mie instan "Indomie," biskuit, dan minyak goreng.
Tidak hanya produk berbasis sumber daya alam, kata dia, produk berteknologi dari Indonesia juga masuk seperti otomotif dan kapal perang.
"Besok (1/6) akan ada serah terima kapal perang pesanan Filipina dari PT PAL," ujar Irawan.
"Ada yang cari kayu mahoni untuk pembangunan resort," kata Atase Perdagangan Indonesia Irawan di Manila, Filipina, Selasa.
Namun, lanjut dia, hingga kini ia belum bisa menemukan pemasok kayu mahoni dari Indonesia.
Irawan yang baru bertugas di Filipina selama empat bulan mengatakan pasar di negeri jiran itu sangat potensial bagi produk Indonesia, termasuk produk berbasis sumber daya alam.
"Belum lama ini juga ada yang minta batu bara, tapi tidak bisa dipenuhi karena butuh cepat," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, ada 15 produk makanan dan minuman Indonesia yang sudah dikenal di Filipina dan bisa dijumpai di berbagai supermarket besar negeri itu, antara lain permen dan kopi "Kopiko," minuman susu sereal "Energen," minuman berenergi Extra Joss dan You C-1000, serta mie instan "Indomie," biskuit, dan minyak goreng.
Tidak hanya produk berbasis sumber daya alam, kata dia, produk berteknologi dari Indonesia juga masuk seperti otomotif dan kapal perang.
"Besok (1/6) akan ada serah terima kapal perang pesanan Filipina dari PT PAL," ujar Irawan.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: