Jakarta (ANTARA News) - Menghadirkan skema Peer to Peer Lending (P2PL) di Indonesia, layanan pinjam-meminjam online Investree fokus untuk bekolaborasi unruk mengembangkan konsep tersebut.

Investree sendiri merupakan wadah atau marketplace online yang mempertemukan para pemberi pinjaman (lender) dan orang yang ingin mengajukan pinjaman (borrower).

"Kami akan banyak menjalankan sinergi. Perbankan, BPR, Koperasi dan perusahaan, bahkan berkolaborasi dengan e-commerce. Kami bisa cukup inovatif," kata Co-Founder dan Chairman Investree, Adrian Asharyanto Gunadi, di Jakarta, Selasa.

Tidak hanya itu, Investree juga bermitra dengan venture capital lokal, Kejora Venture, dalam aspek permodalan, termasuk untuk industri kreatif. Didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif, Investree juga berencana untuk berkerja sama.

Menurut statistik portfolio Investree sejak akhir Januari 2016, saat ini industri kreatif berkontribusi sekitar 28 persen dari seluruh sektor yang didanai Investree, bertempat di posisi kedua setelah sektor outsourcing dengan persentase 29 persen.

"Industri kreatif menjadi industri yang didorong melalui Bekraf. Dari perjalanan kami 6 bulan industri kreatif seperti grafik desain dan PH cukup banyak, sehingga dapat menjadi solusi ke depannya," ujar Adrian.

Selain itu, pengembangan bisnis dengan ekspansi ke sejumlah kota besar diantaranya Makasar, Surabaya dan Semarang, juga menjadi strategi Investree.

"Kalau cuma terpaku di Jakarta tidak berkontribusi langsung," kata Adrian.

Investree juga berencana untuk mengembangkan produk Syariah. Mobile Apps juga akan diluncurkan di smester kedua.

"Kami berkomitmen menciptakan layanan yang simpel, dapat diakses dan tinggi inovasi, sehingga dapat berkontribusi dan secara tidak langsung menumbuhkan perekonomian di Indonesia," tutup Adrian.