Tontowi/Natsir menang mudah lawan pasangan Australia
31 Mei 2016 18:43 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir (kiri) melakukan tos bersama pasanganya Tontowi Ahmad usai memenangi pertandingan atas pasangan ganda campuran Australia Sawan Sesaringhe dan Setyana Mapasa pada kualifikasi Kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Istora Senayan Jakarta, Selasa(31/5/2016). Tontowi-Natsir melaju ke babak selanjutnya setelah menang 21-10 21-6 atas Sesaringhe-Mapasa. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/16)
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir menang mudah 21-10, 21-6 dari pasangan Australia Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa dalam babak pertama turnamen Indonesia Terbuka 2016 di Istora Senayan, Selasa.
Pada gim pertama, Tontowi/Natsir bermain santai dan banyak meluncurkan bola cepat yang tidak dapat dikembalikan lawan.
Serasinghe/Mapasa juga sering melakukan kesalahan, seperti mengembalikan bola tidak akurat dan gagal mengembalikan bola melewati net.
Hal tersebut berlanjut di gim kedua, meski lawan berhasil mengambil poin di awal pertandingan, Tontowi/Natsir dengan mudah membalikkan keadaan di angka 4-3.
Tontowi terus melakukan dropshot dan melancarkan bola-bola cepat yang tidak berhasil dikembalikan pasangan Australia itu.
Bola pengembalian dari Serasinghe berulang kali tersangkut di net dan pengembalian bola dari Mapasa beberapa kali keluar lapangan sehingga menguntungkan Tontowi/Butet.
"Pertandingan di ronde awal tadi hasilnya bagus, semoga menambah kepercayaan diri dalam mempersiapkan perlawanan untuk musuh besok," ujar Tontowi usai laga.
Sementara itu, Liliyana Natsir mengatakan dalam laga hari ini ia mencoba lapangan dan menyesuaikan diri dengan arah angin.
Untuk target, ia mengatakan ingin yang terbaik, tetapi akan fokus satu persatu dulu agar tidak membebani pikiran.
"Nggak terlalu jauh dulu, tentu pengen juara, tetapi harus mengontrol ambisi karena bisa menjadi bumerang buat kami," kata Natsir.
Selain Tontowi/Liliyana, pasangan ganda campuran yang lolos ke babak kedua adalah Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang mengalahkan pasangan Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock 24-22, 18-21, 21-16, Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang menang 21-13, 14-21, 21-18 atas Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah serta Ronald Alexander/ Melati Daeva Oktaviani yang juga menang mudah atas sesama pasangan Indonesia Ardiansyah/Devi Tika Permatasari 21-9, 21-7.
Pada gim pertama, Tontowi/Natsir bermain santai dan banyak meluncurkan bola cepat yang tidak dapat dikembalikan lawan.
Serasinghe/Mapasa juga sering melakukan kesalahan, seperti mengembalikan bola tidak akurat dan gagal mengembalikan bola melewati net.
Hal tersebut berlanjut di gim kedua, meski lawan berhasil mengambil poin di awal pertandingan, Tontowi/Natsir dengan mudah membalikkan keadaan di angka 4-3.
Tontowi terus melakukan dropshot dan melancarkan bola-bola cepat yang tidak berhasil dikembalikan pasangan Australia itu.
Bola pengembalian dari Serasinghe berulang kali tersangkut di net dan pengembalian bola dari Mapasa beberapa kali keluar lapangan sehingga menguntungkan Tontowi/Butet.
"Pertandingan di ronde awal tadi hasilnya bagus, semoga menambah kepercayaan diri dalam mempersiapkan perlawanan untuk musuh besok," ujar Tontowi usai laga.
Sementara itu, Liliyana Natsir mengatakan dalam laga hari ini ia mencoba lapangan dan menyesuaikan diri dengan arah angin.
Untuk target, ia mengatakan ingin yang terbaik, tetapi akan fokus satu persatu dulu agar tidak membebani pikiran.
"Nggak terlalu jauh dulu, tentu pengen juara, tetapi harus mengontrol ambisi karena bisa menjadi bumerang buat kami," kata Natsir.
Selain Tontowi/Liliyana, pasangan ganda campuran yang lolos ke babak kedua adalah Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang mengalahkan pasangan Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock 24-22, 18-21, 21-16, Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang menang 21-13, 14-21, 21-18 atas Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah serta Ronald Alexander/ Melati Daeva Oktaviani yang juga menang mudah atas sesama pasangan Indonesia Ardiansyah/Devi Tika Permatasari 21-9, 21-7.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: