Bandung (ANTARA News) - Peserta tunanetra yang ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 Panlok Bandung asal SMA Muhammadiyah Kabupaten Garut, Salma Rahmasari, di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) optimistis lulus ujian.

"Insya Allah. Persiapannya paling siapin mental, jangan grogi nanti pas menjawab soal-soal ujian," kata Salma Rahmasari di Kampus ITB, Bandung, Selasa.

Salma yang mengenakan hijab ini datang ditemani sang ayah harus berangkat sekitar pukul 04.00 WIB dari Garut ke lokasi ujian di ITB di Bandung.

Ia mengungkapkan alasan mengikuti SBMPTN karena ingin mencapai cita-cita menjadi seorang guru pendidikan luar biasa. "Makanya SBMPTN ini saya ngambil jurusan PLB (pendidikan luar biasa) di Universitas Pendidikan Indonesia karena saya ingin meneruskan semangat guru PLB yang mendidik saya dalam mengajar," kata dia.

Optimisme bisa lulus SBMPTN 2016 juga diutarakan oleh peserta tunanetra lain asal SMA Al Ghifari Kota Bandung, Miftah Fauziah. "Insya Allah harus optimistis atuh. Persiapannya banyak mengerjakan latihan soal sama guru les di rumah," kata Miftah.

Menurut dia, untuk memudahkan menjawab soal ujian tertulis SBMPTN dia dibantu oleh pendamping yang juga guru les privat dari tempat tinggalnya.

"Untuk soal sendiri nanti dibacakan sama petugas di ruangan," katanya.

Ia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Sunda dan Pendidikan Luar Biasa di UPI dalam ujian tertulis SBMPTN 2016.

Hari ini 12 peserta berkebutuhan khusus mengikuti ujian tertulis SBMPTN di kampus ITB. Ke-12 peserta adalah bagian dari 46.056 peserta yang mengikuti ujian tertulis SBMPTN 2016 Panlok Bandung di 50 sektor dengan 233 lokasi wilayah Bandung dan Tasikmalaya.