Banten (ANTARA News) - Kementerian agama membuat standardisasi menu katering untuk jamaah Indonesia yang disosialisasikan dan akan didistribusikan ke penyedia katering di Arab Saudi.




"Ini untuk menyeragamkan cara masak, bumbu dan bagaimana mengolah masakan Indonesia," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, di Banten, Senin (30/5) malam.




Dia berharap standardisasi ini dapat mengurangi kesulitan para penyedia katering untuk menghidangkan makanan yang bercitarasa Indonesia.




Selama ini, hambatan yang biasa dialami penyedia katering adalah soal ketersediaan bahan baku dan bumbu masak untuk makanan Indonesia.




"Dalam jumlah besar, susah didapat di musim haji," kata Sri.




Dengan adanya standardisasi ini, penyedia katering bisa mempersiapkan sejak awal ketersediaan bahan baku dan bumbu sehingga kendala itu bisa diatasi.




Mengenai persyaratan katering, Sri mengemukakan koki dan juru masak harus berasal dari Indonesia agar rasanya sesuai dengan selera jamaah. Namun, pada kenyataannya hasil masakannya tidak selalu sesuai dengan citarasa Indonesia.




Menu yang disiapkan pun bervariasi setiap hari, mulai dari berbagai tumis sayuran dan variasi olahan ayam, daging dan ikan.




Untuk melengkapi panduan standardisasi menu Indonesia, pihaknya juga akan membuat video demonstrasi memasak resep-resep Indonesia. Video itu nantinya diberikan kepada penyedia katering Arab Saudi untuk memudahkan proses memasak makanan Indonesia.




"Upaya menyusun standardisasi menu ini diharapkan dapat meningkatkan indeks kepuasan jamaah, terutama yang terkait dengan citarasa Nusantara," jelasnya.




"Jika puas dengan katering dan makan sampai habis, maka stamina terjaga selama haji," imbuh dia.




Pemerintah bekerjasama dengan 25 perusahaan penyedia katering di Mekkah, 11 di Madinah, 18 di Armina dan satu di Jeddah.