Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 31 organisasi masyarakat, agama dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kemasyarakatan Sosial Keagamaan, Pemuda, dan Mahasiswa meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Ramly Kamidin mengatakan hal itu di Kantor PBNU, Jakarta, Senin,

Peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai dasar negara sudah selayaknya kelahiran Pancasila diperingati agar terus lestari dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pancasila sebagai dasar ideologi Negara Republik Indonesia adalah kristalisasi ide, gagasan, dan kehendak para pendiri bangsa.

"Atas dasar itulah kami meminta sebuah Keputusan Presiden agar tanggal 1 Juni menjadi Hari Lahir Pancasila yang akan melengkapi Kepres No 18 Tahun 2008 tentang penetapan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi," kata Ramly.

Menurut mereka keputusan Presiden akan menjadi sebuah keputusan bersejarah dan monumental bagi upaya bangsa Indonesia mengembalikan roh dan jiwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia.

"Pancasila harus terus-mendrus dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan," kata dia.

Untuk mengawali peringatan tersebut, pada tanggal 1 Juni 2016, Aliansi Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda, dan Mahasiswa pun akan menggelar syukuran nasional bertajuk Indonesia Bersyukur.

Acara yang akan digelar di Tugu Proklamasi Jakarta itu akan dimulai dengan pentas kesenian tradisional hingga acara syukuran yang digelar sejak siang hingga malam.

"Ini sebagai upaya untuk mengembalikan roh dan jiwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia," ucapnya.

Organisasi yang tergabung dalam gerakan tersebut antara lain PB NU, PGI, KWI, PHDI, Walubi, Matakin, Pemuda Ansor, FKPPI, GAMKI, KAHMI, HMI, Pemuda Katolik, Perdah, dan lainnya.