Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kepada Deputi Perdana Menteri Belarusia Vladimir Semashko bahwa tawaran impor tambang dari negara tersebut terlambat karena harga komoditas itu tengah menurun di Indonesia.

"Dia (Semashko) menawarkan fosfat dan alat-alat berat, saya bilang you telat datang karena mining agak menurun," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.

Menurut Wapres, Belarusia sebaiknya menunggu sampai harga komoditas tambang di Indonesia kembali menguat.

Meskipun demikian, JK menggarisbawahi peningkatan nilai perdagangan bilateral dengan Belarusia cukup signifikan.

Dalam tiga tahun terakhir (2013-2016), nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Belarusia mencapai 235 juta dolar AS.

"Perdagangannya sudah baik, karena hubungan kita dengan Belarusia sudah berlansung sejak negara itu masih bagian dari Rusia," kata Wapres.

Sebelumnya, Wapres RI dan Deputi Perdana Menteri Belarusia Vladimir Semashko telah melakukan pertemuan bilateral untuk membahas peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara.

Kunjungan Deputi PM Semashko merupakan bagian dari tindak lanjut kunjungan Presiden Alexander Lukashenko ke Indonesia pada Maret 2013 lalu.