Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi mengajak para sarjana Katolik untuk lebih aktif dalam gerakan bersama memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Ajakan ini disampaikan Eusabius Binsasi saat memberikan sambutan pada rangkaian Dies Natalis ke-58 Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) St. Albertus Magnum di Auditorium Yustinus Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, akhir pekan lalu.
Eusabius Binsasi mengaku kalau ajakan terkait ini selalu disampaikannya di berbagai kesempatan saat bertemu dengan umat Katolik di seluruh Indonesi. Hal ini sebagai bagian dari komitmen dan keseriusan Ditjen Bimas Katolik dalam membina umat agar tidak terjebak pada bahaya narkoba.
“Narkoba adalah musuh bersama. Iman menjadi kekuatan untuk menanggulanginya, dan itu bisa dimulai dari dalam keluarga sebagai tempat meletakkan dasar iman yang kuat bagi anak,” katanya seperti disiarkan laman kemenag.go.id, Senin.
Menurutnya, penyalahgunaan narkoba bisa mengakibatkan gangguan perilaku dan cara berpikir karena narkoba menyerang susunan syaraf pusat. “Bimas Katolik sepakat memerangi narkoba, demi negara yang lebih mencintai kehidupan, karena hidup adalah rahmat terbesar Allah yang harus disyukuri,” tegasnya.
Sebelumnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang didaulat memberikan orasi kebangsaan menyampaikan kondisi perkembangan penggunaan narkoba di Indonesia. Menurutnya, 30 – 50 orang meninggal karena narkoba setiap hari. Di atas permukaan, data menunjukkan 5,9 juta orang mengkonsumsi narkoba. Berdasarkan data tahun 2015, konsumsi shabu-shabu telah meningkat 350 persen dan ekstasi 280 persen.
Data ini, kata Luhut, menunjukkan kehidupan beragama diabaikan dan Indonesia menjadi negara darurat narkoba. Menkopolhukam meminta perhatian Gereja Katolik dan pemuka agama lainnya untuk berperan aktif menyadarkan umatnya akan bahaya narkoba. “Narkoba tidak membedakan agama,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain tentang bahaya narkoba, dalam kesempatan ini Menkopolhukam juga menyampaikan capaian bangsa. Menurutnya, angka kemiskinan di negeri ini semakin berkurang, meski gap masih belum berkurang. Pemerintah juga terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan jalan di perbatasan, pembangunan pelabuhan laut dan udara. Pemerintah juga berkomitmen melakukan revitalisasi sektor pertanian, serta pembangunan 13 bendungan di tahun 2015 dan pembangunan 8 bendungan baru tahun 2016.
“ISKA diharapkan aktif mendukung Pemerintah untuk suksesnya pembangunan di berbagai aspek,” tandasnya.
Dirjen Bimas Katolik ajak sarjana perangi narkoba
30 Mei 2016 11:04 WIB
Ilustrasi narkoba sabu - sabu (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: