Yaman tahan terduga anggota ISIS asal Barat
29 Mei 2016 11:07 WIB
Semprotan tulisan berarti "kami tetap ada" tertempel di sisa tiang Kuil Bel berusia lebih dari 2000 tahun di kota kuno Palmyra, Homs, Suriah. Foto kota yang dihancurkan ISIS itu diambil pada 1 April 2016. (Reuters/Omar Sanadiki/P003)
Aden (ANTARA News) – Pihak berwenang Yaman pada Sabtu (28/05) menahan tujuh terduga anggota ISIS, termasuk seorang “berkewarganegaraan Barat,” di Kota Aden, kata pejabat polisi setempat.
Penahanan itu merupakan bagian dari serangan pemerintah terhadap ISIS dan Al Qaeda, yang mengklaim serangkaian serangan mematikan dalam beberapa bulan terakhir di Yaman selatan dan tenggara.
Di antara serangan itu adalah serangan bom ganda yang diklaim ISIS mengenai pasukan propemerintah Yaman di Aden pada Senin, menewaskan sedikitnya 41 orang.
“Kami menahan tujuh ekstremis ISIS, di antaranya terdapat seorang warga negara Barat, di distrik Mansura” Aden, ujar pejabat Munir al-Yafie, yang berpartisipasi dalam operasi penahanan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
ISIS dan Al Qaeda memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang terjadi akibat konflik antara pasukan propemerintah dengan pemberontak Huthi selama lebih dari setahun untuk memperluas wilayah pengaruh kedua kelompok militan itu di Yaman.
Penahanan itu merupakan bagian dari serangan pemerintah terhadap ISIS dan Al Qaeda, yang mengklaim serangkaian serangan mematikan dalam beberapa bulan terakhir di Yaman selatan dan tenggara.
Di antara serangan itu adalah serangan bom ganda yang diklaim ISIS mengenai pasukan propemerintah Yaman di Aden pada Senin, menewaskan sedikitnya 41 orang.
“Kami menahan tujuh ekstremis ISIS, di antaranya terdapat seorang warga negara Barat, di distrik Mansura” Aden, ujar pejabat Munir al-Yafie, yang berpartisipasi dalam operasi penahanan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
ISIS dan Al Qaeda memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang terjadi akibat konflik antara pasukan propemerintah dengan pemberontak Huthi selama lebih dari setahun untuk memperluas wilayah pengaruh kedua kelompok militan itu di Yaman.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: