Painan, Sumbar (ANTARA News) - Sejumlah warga di Nagari Mandeh (desa adat), Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), mengharapkan harimau sumatera yang terjerat di perbukitan daerah itu tetap dilepasliarkan di sana.

"Harapan kami seperti itu, karena keberadaannya tidak pernah mengusik," kata Wali Nagari Mandeh (kepala desa adat) Kecamatan Koto XI Tarusan, Jasril Rajo Basah di Painan, Jumat.

Bahkan, tambahnya, ia dan masyarakat sekitar mengaku bahwa harimau telah beberapa kali membantu warga yang tersasar di hutan.

Selain itu, harimau juga mengendalikan hama babi yang kerap merusak tanaman warga baik itu padi, singkong dan tanaman lainnya.

"Kami bersahabat dan tidak pernah saling mengusik, maka dari itu kami berharap harimau yang terjerat tetap dilepasliarkan di sini," ungkapnya.

Warga lain, Yon (44) mengharapkan hal serupa, ia beralasan warga dan harimau bisa saling menjaga.

"Hingga saat ini kami tidak mengetahui berapa ekor harimau di kawasan perbukitan Mandeh tapi yang pasti hubungan kami terjaga dan tidak saling mengusik," ujarnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Surajiya mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan fokus mengevakuasi dan mengobati harimau.

"Yang pasti harimau harus dievakuasi dan diobati, apakah nanti akan dilepasliarkan di sini akan kami pertimbangankan," tambah dia.

Sesuai rencana harimau yang diketahui terjerat sejak Rabu (25/5) akan dievakuasi hari ini oleh BKSDA Sumbar dan dibantu warga sekitar.