Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak naik 17 poin menjadi Rp13.602 per dolar AS.

"Dolar AS melemah merata di pasar Asia, termasuk terhadap rupiah, menyusul kembalinya tren kenaikan harga minyak mentah dunia. Sentimen itu berpeluang menjaga penguatan rupiah pada perdagangan hari ini," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.

Harga minyak mentah dunia jenis WTI naik 0,50 persen menjadi 49,81 dolar AS per barel dan Brent crude menguat 0,62 persen menjadi 50,05 dolar AS per barel.

Selain itu, dia menjelaskan, optimisme pemerintah bahwa pengampunan pajak bisa dilaksanakan pada Juli 2016 sedikit mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan.

Namun, ia mengatakan, pelaku pasar uang perlu mewaspadai tekanan terhadap rupiah menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juni 2016.

Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan sentimen dari afirmasi peringkat layak investasi dari Fitch Ratings ke Indonesia berdampak positif terhadap kondisi psikologis pelaku pasar uang.

Namun, menurut dia, kenaikan kurs rupiah masih dibayangi sentimen dari rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat pada Juni mendatang.